Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertama dalam Sejarah! Minyak Anjlok hingga Minus, Dolar AS dan Global Gerus Rupiah Habis-Habisan!

Pertama dalam Sejarah! Minyak Anjlok hingga Minus, Dolar AS dan Global Gerus Rupiah Habis-Habisan! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah kembali memerah di hadapan hampir semua mata uang global, terutama di hadapan mata uang safe haven, dolar AS. Sampai dengan pukul 09.48 WIB, rupiah terkoreksi sedalam -0,97% ke level Rp15.563 per dolar AS. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terdalam hingga saat ini.

Melihat pertahanan rupiah yang lemah, mata uang global lainnya ikut menggerus rupiah hingga anjlok parah, yakni dolar Australia (-0,17%), poundsterling (-0,63%), dan euro (-0,64%). Bukan hanya itu, rupiah bahkan hanya dapat menguat di hadapan satu mata uang, yakni won (0,71%).

Baca Juga: Nasi Sudah Menjadi Bubur: Global Anak Emaskan Dolar AS, Rupiah Ambruk Sejadi-Jadinya!

Itu artinya, rupiah resmi menjadi mata uang paling lemah kedua di Benua Kuning. Rupiah tertekan oleh yen (-1,07%), dolar Hong Kong (-0,96%), dolar Taiwan (-0,84%), yuan (-0,64%), baht (-0,51%), dolar Singapura (-0,48%), dan ringgit (-0,43%). 

Baca Juga: Obat Mujarab Corona Gemparkan Global: Dolar AS Membabi Buta, Rupiah Terlunta-Lunta!

Ketika rupiah digerus habis-habisan, dolar AS justru dipuja setinggi-tingginya. Mata uang Paman Sam itu menguat di hadapan hampir semua mata uang, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Pasukan Asia juga ikut lumpuh di hadapan dolar AS, seperti yuan, won, dolar Singapura, baht, dan dolar Taiwan.

Hal itu terjadi tidak terlepas dari adanya sentimen global mengenai harga minyaka acuan. Untuk pertama kalinya, harga minyak acuan menurun signifikan hingga menyentuh level di bawah US$0 per barrel. Melansir dari Kompas.com, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2020 berakhir pada level -37,63 dolar AS per barrel, menurun hingga 55,90 dollar AS dibandingkan harga sebelumnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: