Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hutama Karya Mulai Garap dan Kebut Konstruksi Tol Trans Sumatera Ruas Ini

Hutama Karya Mulai Garap dan Kebut Konstruksi Tol Trans Sumatera Ruas Ini Kredit Foto: Hutama Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) terus melakukan upaya untuk menyelesaikan mandat pemerintah, yaitu membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Di tahun ini, Hutama Karya melanjutkan pembangunan baru di ruas tol Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu seksi pertama yakni Bengkulu–Taba Penanjung sepanjang (17,6 km).

Ruas tol ini merupakan bagian dari pembangunan JTTS koridor Palembang–Bengkulu yang terdiri atas ruas tol Sp. Indralaya–Muara Enim (119 km), ruas tol Muara Enim–Lubuk Linggau (114,5 km), dan ruas tol Lubuk Linggau–Bengkulu (95,8 km). Ketiga ruas ini merupakan perluasan dari ruas Palembang–Sp. Indralaya sepanjang 22 km yang telah beroperasi sejak 2018 silam.

Baca Juga: Jokowi Segera Bebaskan Tanah untuk Bangun Tol Kertosono-Kediri

Hingga hari ini, Selasa (21/4/2020), progres pembangunan ruas tol Bengkulu–Taba Penanjung yang dikerjakan oleh PT HK Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor sekaligus anak perusahaan Hutama Karya telah mencapai rata-rata 20% dengan rincian: progres konstruksi 20% dan progres pengadaan lahan 22%.

Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan, mengatakan bahwa tol Bengkulu–Taba Penanjung menjadi salah satu ruas tol yang progres pembangunannya cukup pesat.

"Sampai saat ini pembangunan ruas tol Bengkulu–Taba Penanjung progresif dan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Ini tak lepas dari dukungan pemerintah setempat dan tentunya masyarakat sekitar. Karena jika masyarakat mendukung, proses pembebasan lahan berjalan dengan mudah dan proses konstruksi dapat segera dilakukan," jelas Fauzan, Selasa (21/4/2020).

Ruas tol Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu terdiri dari 3 (tiga) seksi, yakni seksi 1 Bengkulu–Taba Penanjung (17,6 km), seksi 2 Taba Penanjung–Kepahiang (23,7 km), dan seksi 3 Kepahiang–Lubuk Linggau (54,5 km).

Tak sekadar menjadi jalan tol biasa, hal unik dari rencana pembangunan konstruksi ruas tol Lubuk Linggau–Bengkulu ini nantinya akan dilengkapi oleh terowongan (tunnel) sepanjang 7 km yang menembus bukit barisan dengan kedalaman maksimal 352 m dan jembatan bentang panjang (longspan bridge) sepanjang 1,6 km yang membentang di atas lembah dengan ketinggian pilar mencapai 45-90 m.

Sesuai dengan arahan Kementerian PUPR, Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menargetkan pembangunan tol Bengkulu–Taba Penanjung dapat diselesaikan pada tahun 2021 dan target penyelesaian konstruksi ruas tol Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu secara keseluruhan pada tahun 2022.

Pada tahun 2020 ini, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS di beberapa ruas prioritas di antaranya ruas Tol Pekanbaru–Dumai sepanjang 131 km, ruas Tol Sigli–Banda Aceh seksi 4 Indrapuri–Blang Bintang sepanjang 13,5 km, dan ruas Tol Medan–Binjai seksi 1 Tanjung Mulia–Helvetia sepanjang 6 km.

Selain itu, di tengah wabah pandemi Covid-19, Hutama Karya telah menerapkan protokol yang ketat dalam upaya pencegahan Covid-19 sehingga pembangunan proyek tol dapat terus dilakukan.

"Kita sudah menerapkan protokol kesehatan di lingkungan proyek Hutama Karya untuk pencegahan Covid-19 seperti pemberian vaksin vitamin C & pnemonia, pengecekan suhu bagi karyawan, penyediaan hand sanitizer dan masker baik di proyek JTTS maupun lainnya," tutup Fauzan, SEVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: