Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona, Netflix Dapat 'Rezeki', Pelanggan Premium Melonjak Hingga Belasan Juta

Corona, Netflix Dapat 'Rezeki', Pelanggan Premium Melonjak Hingga Belasan Juta Kredit Foto: Unsplash/Charles Deluvio
Warta Ekonomi, Bogor -

Kebijakan karantina dan imbauan 'di rumah saja' membawa berkah bagi Netflix Inc. Perusahaan yang menawarkan layanan video berbasis permintaan itu mendapatkan belasan juta pelanggan berbayar karena aturan-aturan itu.

Dari Januari hingga Maret, Netflix mendapat 15,8 juta pelanggan berbayar, membuatnya memiliki 182,9 juta pelanggan premium secara global. Bahkan, Netflix memperkirakan jumlah pelanggan premium masih akan bertambah 7 juta selama karantina dan imbauan 'di rumah saja' masih berlaku.

Namun, saat kebijakan itu selesai, perusahaan memprediksi penambahan pelanggan baru dengan jumlah lebih sedikit. "Kami memproyeksikan pertumbuhan keanggotaan melambat karena karantina mulai berakhir," kata Netflix dalam surat kepada para pemegang saham, dikutip dariĀ Reuters, Rabu (22/4/2020).

Baca Juga: Meski Ada Corona, Xiaomi Masih Bisa Jual Jutaan Unit Ponse, Segini Angkanya!

Netflix menjadi satu dari sedikit perusahaan yang mendapat rezeki dari kebijakan karantina di Amerika Serikat (AS) dan dunia sejak Maret lalu. Bahkan, saat indeks S&P 500.SPX turun 19% dari rekor tertinggi 19 Februari, Netflix justru meningkat 11% pada periode serupa.

Kalau perusahaan memprediksi penambahan 7 juta pelanggan baru pada paruh pertama 2020, analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan adanya kenaikan pelanggan hingga 3,8 juta. Analis Investing.com, Haris Anwar berujar, "kenaikan besar Netflix menunjukkan saham utama yang bertahan di tengah kondisi saat ini."

Meski demikian, bukan berarti Netflix tidak akan terpukul oleh resesi ekonomi global pada akhir tahun ini, menurut Haris.

Netflix sendiri mengaku, penghentian produksi film dan TV untuk sementara waktu ini memang meningkatkan arus kas bebasnya. Namun, seperempat program originalnya akan tertunda. Pada kuartal kedua, dampaknya akan memengaruhi pengisian suara dalam berbagai bahasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: