Menurutnya, saat ini seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi mulai Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan.
"Sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan Covid-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020," ujar Mendag.
Baca Juga: Dua Ton Beras Dibagikan Gratis ke Warga Jabar Terdampak Covid-19
Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali di seluruh daerah Indonesia. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan alat medis di dalam negeri, Agus menyebut Permendag Nomor 23 Tahun 2020 tentang Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker, supaya ketersediaan alat kesehatan tercukupi di tengah meluasnya pandemi Covid-19.
Selain melarang ekspor, saat yang sama, pemerintah juga mengambil langkah untuk mempermudah impor alat kesehatan masuk ke Indonesia. Sejumlah alat kesehatan yang termasuk dalam pembebasan LS sementara tersebut, antara lain pakaian pelindung medis, pakaian pelindung dari bahan kimia atau radiasi, pakaian bedah, serta examination gown terbuat dari serat buatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti