Disuntik Optimisme Bank Indonesia, Dolar AS Tahan Rupiah di Zona Merah
Pelemahan nilai tukar rupiah beberapa hari terakhir tak menyurutkan optimisme Bank Indonesia (BI) bahwa mata uang Garuda itu akan bergerak stabil dalam tren penguatan. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menilai bahwa nilai tukar rupiah menguat secara fundamental sehingga mampu kembali ke level Rp15.000 per dolar AS.
“Kami yakini secara tren, secara fundamental, nilai tukar rupiah itu undervalue. Dengan berbagai indikator, kami yakini (rupiah) akan bergerak menguat,” jelas Perry dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Rabu (22/04/2020).
Baca Juga: Bergerak Stabil, BI Makin Pede Rupiah Bertengger di 15 Ribu/USD pada Akhir Tahun
Optimisme tersebut perlahan menjadi stimulus bagi rupiah untuk terus menjauh dari level Rp15.500 per dolar AS. Meski hingga Rabu pagi tertahan di zona merah, rupiah mampu mengikis depresiasi hingga kabur dari level terendahnya di angka Rp15.544 per dolar AS.
Baca Juga: Ya Allah! Global Bikin Dolar AS Nyerah, Tapi Rupiah Masih Berdarah-Darah di Level Terbawah!
Sampai dengan pukul 09.45 WIB, rupiah melemah 0,36% ke level Rp15.506 per dolar AS. Tekanan rupiah dari mata uang global juga mulai menipis, yakni dolar Australia (-0,06%), euro (-0,26%), dan poundsterling (-0,36%).
Sayangnya, rupiah kembali berada di klasemen terbawah Asia. Sang Garuda lumpuh di hadapan ringgit (-0,56%), dolar Taiwan (-0,53%), won (-0,40%), yuan (-0,37%), dolar Singapura (-0,33%), yen (-0,31%), dolar Hong Kong (-0,30%), dan baht (-0,06%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih