Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Allah, Muslim Dunia Memulai Ramadhan di Tengah Lockdown

Ya Allah, Muslim Dunia Memulai Ramadhan di Tengah Lockdown Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha

Negara-negata mayoritas berpenduduk muslim itu dijumpai beberapa kelompok yang menolak himbauan ini. Mereka tidak menghentikan berbagai ibadah dan pertemuan secara keramaian di berbagai masjid. Seperti di Aceh, ribuan orang tetap menghadiri shalat trawih berjamaah pada Kamis (23/4) malam di masjid terbesar di Banda Aceh. Hal serupa terjadi di Pakistan dan Bangladesh.

Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan penghentian beberapa kegiatan Ramadhan untuk menurunkan risiko infeksi. Dan pemerintah serta pihak berwenang di beberapa negara muslim secara eksplisit juga memperingatkan ancaman dari ibadah besar keagamaan dengan keramaian.

Di mana WHO mencatat, sudah ada ledakan kasus coronavirus dari tiga jemaat Islam (Jamaah Tablig) terpisah di berbagai negara, seperti di Malaysia, Pakistan dan India, sejak virus tersebut pertama kali muncul akhir tahun lalu di China. Langkah-langkah mengantisipasi dampak ekonomi yang parah dari pandemi juga dilakukan, dengan berbagai kegiatan amal selama Ramadhan, terutama distribusi makanan dan sumbangan lainnya.

Seorang pria Palestina, Salah Jibril telah menganggur akibat pandemi ini. Ia tinggal tinggal bersama istri dan enam anaknya di sebuah apartemen dua kamar tidur yang sempit di Jalur Gaza. Salah mengatakan ia tidak yakin bagaimana keluarganya akan bertahan tanpa sumbangan selama Ramadhan ini.

"Pasar dan masjid ditutup. Orang-orang baik yang memberi kami uang atau bantuan setiap Ramadhan menghadapi situasi sulit. Ini Ramadhan terberat yang kita hadapi. Kita tidak tahu bagaimana kita akan menghadapinya," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: