Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Bilang Desas-desus Kesehatan Kim Jong Un Sengaja Disebarkan AS

Rusia Bilang Desas-desus Kesehatan Kim Jong Un Sengaja Disebarkan AS Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Senator Rusia dan mantan ketua Komite Negara Duma untuk Urusan Internasional, Alexey Pushkov mengungkap alasan mengapa kesehatan dan nasib Kim Jong-un menjadi perhatian dunia internasional. 

 

Dia menyebut, Amerika Serikat (AS) dan banyak negara melihat Jong-un sebagai sosok yang bisa menjaga stabilitas Korea Utara (Korut) dan juga mungkin dapat mebawa perdamaian di Semenanjung Korea.

 

"Ada begitu banyak desas-desus tentang kondisi Kim Jong-un, bukan hanya karena kurangnya informasi. Di AS dan negara-negara tetangga di Korut, mereka melihatnya sebagai semacam jaminan stabilitas di Korea Utara dan beberapa kemungkinan tindakannya," ucap Pushkov.

 

Baca Juga: Ramai Diberitakan Meninggal Kim Jong Un Kirim Surat, Begini Isinya

 

"Kim Jong-un adalah mitra negosiasi Donald Trump. Oleh karena itu ada banyak perhatian," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitterya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (26/4/2020).

 

Sebelumya diwartakan, China dan AS berlomba mencari tahu kebenaran kabar kematian Jong-un. AS diketahui memantau dengan cermat situasi di Korut ketika China dikabarkan mengirim tim medis.

 

Baca Juga: Kematiannya Masih Tanda Tanya, Kini Publik Geger Soal Kereta Khusus yang Diduga Milik Kim Jong-Un

 

China, salah satu dari sedikit sekutu Korut secara global, mengirim tim medis spesialis untuk membantu perawatan pemimpin Korut itu pada hari Kamis kemarin. Delegasi itu diperkirakan dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, sebuah agen yang bertugas melakukan hubungan dengan dan mempengaruhi negara dan kelompok di luar China.

 

Rumor meninggalnya Kim Jong-un berhembus setelah wartawan China Shijian Xingzou mengatakan "sumber yang sangat kuat" memberitahunya bahwa pemimpin Korut itu telah meninggal. Ia memiliki 15 juta pengikut di situs media sosial China Weibo, dan ia juga keponakan salah satu menteri luar negeri negara itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: