Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bandung dinilai belum terlalu signifikan dalam mengurangi pergerakan masyarakat. Untuk itu pemeriksaan (check point) akan beroperasi 24 jam penuh.
Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, check point yang tidak beroperasi selama 24 jam menjadi salah satu faktor masih banyaknya pergerakan warga. Ia juga mendukung jika check point difungsikan selama 24 jam penuh.
"Saat malam hari, lalu-lintas ramai lagi. Jadi kalau memang mampu 24 jam, ini yang diharapkan," katanya kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: PSBB Diperpanjang, Saham Telkom dan Indosat Laris Manis
Keterbatasan sumber daya manusia menyebabkanbtitik pemeriksaan belum bisa berjalan 24 jam penuh. Sehingga, harus ada koordinasi dari semua pihak agar bisa mengisi kekosongan tersebut.
"Perlu terkoordonasi, oleh berbagai pihak, harus dikoordinasikan," tegasnya.
Diketahui, setelah sepekan dilaksanakan PSBB, angka pasien positif covid-19 di Kota Bandung justru meningkat.
Jika pada pekan kemarin tercatat 155, kini pada Rabu (29/4) ini bertambah 66 menjadi 221 orang. Penambahan pun terjadi pada ODP dan PDP.
Adapun ODP mencapai 33.384, atau bertambah 30 ribuan dari pekan sebelumnya yang hanya 2.992. Sedangkan PDP menjadi 575 atau bertambah 142 orang sejak hari pertama PSBB.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pihaknya akan segera mengevaluasi pelaksanaan PSBB di wilayahnya. Salah satunya dengan menambah titik pemeriksaan dan bahkan penutupan sejumlah ruas jalan untuk lebih membatasi aktivitas warga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil