Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris Diklaim Telah Lewati Puncak Pandemi, Johnson: Kita Susun Kembali Ekonomi Negara

Inggris Diklaim Telah Lewati Puncak Pandemi, Johnson: Kita Susun Kembali Ekonomi Negara Kredit Foto: (Foto: Reuters)
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan negaranya telah melewati puncak pandemim virus Corona. Ia pun menjanjikan rencana komprehensif untuk memulai kembali ekonomi negaranya yang lesu.

Dalam konferensi pers pertamanya usai dinyatakan sembuh dari COVID-19, Johnson mendesak warga Inggris untuk tetap bertahan selama penguncian ketat dan tidak mengambil risiko terjadinya lonjakan kedua pandemi Corona.

Baca Juga: Usai Pulih dari Virus Corona, Boris Johnson Dikaruniai Bayi Laki-laki dari Tunangannya

"Saya dapat mengkonfirmasi hari ini bahwa untuk pertama kalinya, kami melewati puncak penyakit ini," kata Johnson dari Downing Street.

"Kami melewati puncak dan kami berada di lereng, dan kami memiliki banyak alasan untuk berharap untuk jangka panjang," ujarnya seperti dilansir dari ABC, Jumat (1/5/2020).

Dalam kesempatan itu, Johnson menampik kliam menyatakan Inggris terlambat memberlakukan penguncian (lockdown) dan mengatakan pemerintah telah melakukan hal yang benar di waktu yang tepat.

"Itu (penguncian) sepenuhnya benar untuk membuat periode penguncian kami bertepatan sejauh yang kami bisa dengan puncak epidemi," ujarnya.

Meski begitu, Johnson buru-buru membatasi spekulasi bahwa pembatasan akan dicabut dalam waktu dekat.

"Kita telah melewati puncak - atau lebih tepatnya kita telah berada di bawah apa yang bisa menjadi puncak yang luas, seolah-olah kita telah melalui beberapa terowongan alpine besar dan sekarang kita dapat melihat sinar matahari dan padang rumput di depan kita," kata Johnson.

"Dan karenanya sangat penting bahwa kita sekarang tidak kehilangan kendali dan menampar gunung kedua yang bahkan lebih besar," imbuhnya.

Lebih jauh Johnson mengatakn "road map" yang dijanjikan untuk mencabut penguncian akan diumumkan pada minggu depan.

"Tanggal dan waktu masing-masing ukuran individu akan sangat ditentukan oleh di mana kita berada dalam epidemi, apa yang sebenarnya dikatakan oleh data dan kita mendapatkan lebih banyak data setiap hari sekarang dan dalam beberapa hari ke depan," ujarnya.

Pernyataan Johnson ini datang ketika Inggris mencatat 647 kematian karena virus Corona, menjadikan totalnya mencapai 26.711 orang. Angka ini menempatkan Inggris di tangga ketiga kematian tertinggi di dunia di bawah Amerika Serikat (AS) dan Italia.

Pengujian untuk virus Corona tetap menjadi masalah di Inggris, dengan Pemerintah telah menetapkan target 100.000 tes per hari pada akhir April.

Johnson mengatakan 81.611 tes telah dilakukan pada hari Rabu, yang melanjutkan kenaikan tajam selama seminggu terakhir. Namun Johnson mengakui Inggris masih memiliki cara melakukannya.

"Anda akan mendengar lebih banyak dalam beberapa hari ke depan, seperti yang dapat Anda bayangkan, tentang bagaimanam melakukan pengujian," ucap Johnson.

"Jelas ada cara besar untuk melakukannya," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: