Di Gresik, kata Joni, pasien yang dirawat sementara ini sebanyak 112 orang, sementara bangsal yang tersedia hanya sebanyak 24. Dengan demikian, 97 pasien tidak kebagian bangsal khusus untuk penanganan corona.
Mengatasi itu, dua langkah bisa dilakukan, yaitu, pertama, mempercepat penambahan fasilitas di rumah sakit yang ada atau menyulap gedung lain untuk dibuat rumah sakit dadakan. "Pemerintah provinsi bersama dengan Kementerian Pendidikan dan para donatur berupaya untuk membuka rumah sakit di Unair, insyallah satu atau dua hari ini akan selesai dan bisa ditempati, kira-kira sampai 200 lebih (pasien)," ujarnya.
Baca Juga: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga, Bang Sandi Di-Bully Abis-abisan Simpatisannya
Selain itu, menurut Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya tersebut, pemerintah mengupayakan pengalihfungsian sementara Gedung Puslitbang Humaniora di Jalan Indrapura, Surabaya, untuk dipakai sebagai rumah sakit darurat. Joni mengaku sudah mendapatkan izin dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar terkait rencana itu. Nantinya, RS darurat itu diperkirakan mampu menampung 500 pasien.
Langkah kedua ialah merawat pasien positif atau PDP yang tidak memiliki gejala klinis berat di luar rumah sakit. Joni tak menyebut secara rinci teknis penanganannya seperti apa. Menurutnya, "Tidak harus semua orang dengan status PDP atau confirm (positif) harus masuk rumah sakit. Asal, rumah dan perilakunya memenuhi syarat."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: