Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serangan Balik Politikus PDIP ke Najwa Shihab: Apa Hubungannya dengan Sekolah.mu dan Kartu Prakerja?

Serangan Balik Politikus PDIP ke Najwa Shihab: Apa Hubungannya dengan Sekolah.mu dan Kartu Prakerja? Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, mempertanyakan keterkaitan host talkshow, Najwa Shihab, dengan startup Sekolah.mu yang menjadi salah satu mitra pemerintah dalam program Kartu Prakerja senilai Rp20 triliun.

Untuk itu, Arteria menuntut penjelasan Najwa soal hubungannya dengan platform yang dipimpin oleh kakaknya, Najeela Shihab, itu. Serta, bagaimana aplikasi yang baru berdiri akhir Oktober 2019 itu bisa menjadi mitra pemerintah.

Baca Juga: Gak Terima Dinyinyirin Najwa Shihab, Politikus PDIP Tuntut...

"Ya harusnya Najwa menjelaskan dong secara terbuka ke publik, jangan diam saja, paling tidak mengonfirmasi apakah ada hubungan Najwa dalam startup Sekolah.mu? Apa benar informasi uang mengatakan diduga startup Sekolah.mu yang berada di bawah PT Sekolah Integrasi Digital mendapatkan penunjukkan proyek Kartu Prakerja?" tanya Arteria, Selasa (5/5/2020).

"Apa benar Sekolah.mu punya hubungan dengan Najwa? Dalam bentuk apa hubungan itu? Adakah hubungan kerja komersial yang pada akhirnya menjadikan Najwa sebagai benefical owner?" tambahnya.

Arteria juga mempertanyakan bagaimana startup Sekolah.mu yang baru berusia kurang dari 6 bulan itu bisa ditunjuk pemerintah dan berpotensi mendapatkan uang ratusan miliar atau bahkan triliunan dari program Prakerja. Apakah ada hubungan komersil dengan Najwa dan Narasi TV, serta apakah ada perdagangan pengaruh dalam masuknya Sekolah.mu dalam program Prakerja?

"Bagaimana secara hukum dan kepatutan, apakah prudent? Adakah perdagangan pengaruh (trade influence) di sini? Apakah ini dapat dikatagorikan suatu kejahatan? Perbuatan pidana? Tindak pidana korupsi?" ucap Arteria.

Mantan pengacara ini juga mempertanyakan dan membandingkan cara Najwa mencari uang yang sarat dengan konflik kepentingan, dengan cara mengkritik bahkan merundung para mantan narapidana (napi) korupsi.

"Atau beginikah menurut Najwa cara mencari uang yang banyak dalam waktu cepat dan tidak masuk dalam katagori korupsi? Lebih hina mana perbuatan-perbuatan seperti ini (di saat rakyat menderita dan negara banting tulang mengelola keuangan negara) dibandingkan para narapidana korupsi yang sering Najwa bully dan rendahkan harkat, martabat, dan kehormatannya?" tukasnya.

Karena itu, dia mengingatkan bahwa Najwa agar tidak asal mengkritisi tanpa dasar dan fakta sebagaimana kritik terbuka Najwa pada seluruh Anggota DPR beberapa waktu lalu. Akan tetapi, tidak instrospeksi diri dan bahkan membiarkan hal serupa terjadi di sekitarnya.

"Kalau mencari kesalahan yang engkau pikir menjadi keunggulanmu dengan bertameng sikap kritis, izinkan kami mulai mengkritisimu, kami bisa kritis juga lho mungkin lebih kritis dari Najwa," ujar Arteria.

"Mungkin saja pada saatnya Najwa akan merasakan hal yang sama bagaimana banyak orang di luar sana telah mengalami kepedihan yang luar biasa dari permainan tutur katamu, yang dibunuh karakternya melalui narasi-narasi yang Najwa buat secara tanpa dasar. Saran saya minta maaf aja, dan ke depan introspeksi diri," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: