Apakah Selama Ini Data Covid-19 di Seluruh Dunia Bisa Dijamin Keakuratannya?
Bagaimana dengan Jerman?
Banyak otoritas kesehatan di banyak negara yang tidak mempublikasikan semua data peyebab kematian ini, atau menunda mempublikasikan dalam waktu tertentu, antara lain Jerman. Ada alasan berbeda untuk masing-masing negara.
DW pun bertanya kepada lembaga statistik dan layanan IT di negara bagian Jerman, Rhine-Westphalia Utara, yang merupakan zona awal infeksi virus corona dan masih menjadi salah satu negara bagian dengan jumlah kasus positif terbanyak.
Sebelumnya para pejabat setempat mengatakan tidak membutuhkan pengumpulan data setiap hari, namun kini mereka berusaha keras mengumpulkan data tersebut tetapi kesulitan mengejar ketinggalan.
Berdasarkan laporan media berita Jerman ZEIT, dari akhir Maret hingga awal April 2020, sedikit lebih banyak orang meninggal di Jerman daripada rata-rata selama empat tahun sebelumnya, kecuali di tahun 2018, yang memiliki jumlah yang relatif tinggi karena gelombang influenza.
Bagaimana dampak krisis ekonomi yang disebabkan COVID-19?
Menurut sebuah studi bersama dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan, Imperial College London, dan Universitas Oxford, krisis ekonomi 2008-2010, dan meningkatnya pengangguran yang menyertainya, dikaitkan dengan lebih dari 260.000 kematian terkait kanker di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Kini, banyak negara di seluruh dunia berjuang dengan implikasi ekonomi yang disebabkan pandemi, bersama dengan meningkatnya pengangguran. Diprediksi bahwa tekanan pandemi kemungkinan akan memicu peningkatan konsumsi alkohol, merokok, penggunaan narkoba, serta meningkatnya tingkat bunuh diri.
Apakah melonjaknya jumlah kematian saat ini sudah memberikan petunjuk?
Studi yang sama menemukan bahwa meningkatnya kematian yang disebabkan kanker lebih sedikit terjadi di negara-negara yang memiliki sistem perawatan kesehatan secara menyeluruh.
Jadi, di negara-negara di mana orang tidak dapat atau tidak pergi ke rumah sakit karena kurangnya akses secara merata ke sistem kesehatan, maka lebih banyak orang dengan penyakit yang sebenarnya dapat diobati meninggal.
Ini memunculkan tantangan besar bagi banyak negara yang tidak memiliki sistem perawatan kesehatan menyeluruh.
Informasi yang dapat dipercaya tentang berapa banyak kematian berlebih yang disebabkan atau tidak disebabkan oleh COVID-19 mungkin tidak tersedia dalam waktu yang lama. Namun, angka kematian ini sudah menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa dari pandemi akan jauh lebih tinggi di seluruh dunia daripada yang dilaporkan saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto