Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kongres AS Sarankan Dokter Pelopor Virus Corona, Li Wenliang Dijadikan Nama Jalan karena...

Kongres AS Sarankan Dokter Pelopor Virus Corona, Li Wenliang Dijadikan Nama Jalan karena... Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen pada mendesak Amerika Serikat (AS) dan China untuk segera menemukan jalan tengah dan meredam ketegangan yang ada. | Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Kongres Amerika Serikat (AS) mengusulkan undang-undang (UU) untuk mengubah nama jalan di depan Kedutaan China di Washington untuk menghormati Dr. Li Wenliang, dokter China yang pertama kali melaporkan tentang penyakit Covid-19.

Dr. Li Wenliang meninggal karena Covid-19 setelah upayanya untuk memperingatkan dunia mengenai penyakit yang disebabkan virus corona baru itu dibungkam oleh Beijing.

Baca Juga: Dokter China Predikisi Pandemi Corona Mereda Oktober karena...

Anggota Kongres Liz Cheney dari Wyoming ketika menyampaikan rancangan undang-undang (RUU) itu di DPR pada Kamis (7/5/2020).

"Semoga ini menjadi pengingat kepada dunia dan pemerintah China bahwa kebenaran dan kebebasan akan menang, dan bahwa kita tidak akan melupakan keberanian Dr. Li, dan bahwa Partai Komunis China akan dimintai pertanggungjawaban atas dampak menghancurkan yang diakibatkan oleh kebohongan mereka," kata Cheney sebagaimana dilansir VOA.

Sebuah RUU pendamping diperkenalkan di Senat pada hari yang sama. Senator Ben Sasse dari Nebraska, salah seorang sponsor legislasi itu, mengatakan Li dipuji sebagai "pahlawan bagi rakyat China."

“Presiden Xi (Jinping) bisa berusaha mengklaim Dr. Li sebagai martir Partai (Komunis) mereka sendiri, tapi rakyat China tahu bahwa kerja keras dan suara Dr. Li dibungkam oleh partai itu," kata Sasse dalam pernyataan tertulis.

Li, seorang dokter mata yang praktik di Rumah Sakit Pusat Wuhan, memperingatkan beberapa kolega dari universitasnya pada akhir Desember bahwa akan ada fenomena seperti Sindroma Pernafasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS). Dia dipanggil oleh pihak berwenang karena menyuarakan peringatan itu.

Tak lama kemudian pihak berwenang mengeluarkan surat edaran resmi yang melarang siapa pun berbicara tentang virus corona, kecuali pejabat pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: