Sejumlah pihak masih mendesak Pertamina agar menurunkan harga BBM di tengah penurunan harga minyak global. Desakan seperti datang dari anggota Komisi VII DPRI, terutama dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, desakan tersebut dijawab dan dijelaskan oleh Ketua Komisi VII DPRI RI Sugeng Suprawoto. Menurut Sugeng, faktor penentu harga eceran BBM Mei 2020 masih sama dengan April 2020, alias tidak ada penurunan harga lantaran harga minyak dunia saat ini memiliki volatilitas tinggi dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika masih tidak stabil.
Menurutnya, harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di antara negara-negara Asean dan beberapa negara di dunia. Sebagai contoh, harga BBM RON 90 di Indonesia ditetapkan Rp7.650 per liter, di negara lain seperti Thailand ditetapkan Rp7.810 per liter dan Filipina Rp10.002 per liter. Bahkan di Laos setara dengan Rp14.745 per liter.
Baca Juga: Harga BBM Tak Turun, MUI Sindir Keras Ahok: Apa Mesti Diadukan ke Malaikat Maut?
Saat ini volume penjualan BBM di Indonesia turun secara signifikan sekitar 26,4% pada April dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19, yaitu Januari hingga Februari.
Menurut Sugeng, saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, Pertamina juga menghadapi tekanan berat. Hal ini bisa dilihat, dari permintaan yang turun drastis secara nasional hingga 34 persen, bahkan di Jakarta sampai 54 persen.
Hal lain yang menjadi pertimbangan, harga jenis BBM umum (JBU) telah mengalami penurunan sebanyak dua kali di 2020 pada Januari dan Februari, dengan tingkat penurunan yang cukup signifikan di Januari pada kisaran Rp300 per liter hingga Rp1.750 per liter dan Februari pada kisaran Rp50 per liter hingga Rp300 per liter.
Namun, di tengah kondisi seperti itu, Pertamina terus mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Public Service Obligations (PSO), seperti BBM Satu Harga, menyalurkan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Meski pemerintah belum juga menurunkan harga, namun BBM di Tanah Air masih kompetitif di kawasan Asia Tenggara," ucap Sugeng, Rabu (13/5/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: