Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Bilang Pandemi Corona Bisa Munculkan Krisis Kesehatan Mental Global

WHO Bilang Pandemi Corona Bisa Munculkan Krisis Kesehatan Mental Global Kredit Foto: Getty Images/AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, London -

Pakar kesehatan PBB memperingatakan bahwa pandemi COVID-19 bisa berdampak pada krisis penyakit mental secara global.

Devora Kestel, Direktur Departemen Kesehatan Mental Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan isolasi, ketakutan, ketidakpastian, kekacauan ekonomi menyebabkan tekanan psikologis.

Baca Juga: Sedih! Sebut Pemimpin Dunia Tidak Bersatu Lawan Corona, PBB: Tragedi!

"Kesehatan mental dan kesejahteraan seluruh masyarakat sangat dipengaruhi oleh krisis ini dan merupakan prioritas yang harus segera diatasi," katanya saat menyajikan laporan PBB dan panduan kebijakan tentang COVID-19 dan kesehatan mental mengutip Reuters, Kamis (14/5/2020).

Laporan tersebut menyoroti beberapa wilayah dan bagian masyarakat yang rentan terhadap tekanan mental, seperti anak-anak dan remaja yang terisolasi dari teman dan sekolah, petugas layanan kesehatan yang melihat ribuan pasien terinfeksi dan meninggal akibat virus corona.

Studi dan survei yang muncul sudah menunjukkan dampak COVID-19 pada kesehatan mental secara global. Para psikolog mengatakan anak-anak cemas dan peningkatan dalam kasus depresi dan kecemasan telah dicatat di beberapa negara.

Kekerasan dalam rumah tangga meningkat, dan petugas kesehatan melaporkan peningkatan kebutuhan akan dukungan psikologis.

Reuters minggu lalu melaporkan dari wawancara dengan dokter dan perawat di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa mereka atau kolega mereka mengalami panik, kecemasan, kesedihan, mati rasa, mudah tersinggung, insomnia, dan mimpi buruk.

Di luar sektor kesehatan, laporan WHO mengatakan banyak orang yang tertekan dari isolasi fisik, sementara banyak yang lain takut akan infeksi, sekarat, dan kehilangan anggota keluarga.

Jutaan orang menghadapi kekacauan ekonomi, kehilangan atau berisiko kehilangan pendapatan dan mata pencaharian mereka, tambah laporan Reuters. Salah informasi dan desas-desus tentang pandemi dan ketidakpastian mendalam tentang berapa lama ini akan membuat orang merasa cemas dan putus asa tentang masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: