Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas, Perlombaan Negara-negara di Dunia Ciptakan Vaksin Corona Sarat Kontroversi

Memanas, Perlombaan Negara-negara di Dunia Ciptakan Vaksin Corona Sarat Kontroversi Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul

Di Capitol Hill, seorang pejabat kesehatan AS yang dicopot mengatakan kepada Kongres bahwa pemerintah Trump tidak memiliki strategi untuk menemukan dan mendistribusikan vaksin kepada jutaan orang Amerika. Dia memperingatkan "musim dingin yang paling gelap" berada di depan.

"Kami tidak memiliki satu titik kepemimpinan saat ini untuk respons ini, dan kami tidak memiliki rencana induk," kata Rick Bright, yang dicopot bulan lalu sebagai kepala badan AS yang ditugasi mengembangkan vaksin virus corona.

Baca Juga: Awas! Uni Eropa Bilang Vaksin Corona Bisa Direstui dan Dikeluarkan Tahun Depan Asalkan...

Amerika Serikat telah melaporkan hampir 86.000 kematian yang terkait dengan Covid-19, sebuah angka kematian tertinggi di dunia.

Para pemimpin dunia termasuk di antara 140 penandatangan surat yang diterbitkan Kamis mengatakan vaksin apa pun tidak boleh dipatenkan dan bahwa sains harus dibagi di antara negara-negara di dunia.

"Pemerintah dan mitra internasional harus bersatu dalam jaminan global yang memastikan bahwa, ketika vaksin yang aman dan efektif dikembangkan, vaksin diproduksi dengan cepat dalam skala dan tersedia bagi semua orang, di semua negara, gratis," bunyi pernyataan para pemimpin dunia tersebut.

Tetapi pertikaian pecah di Prancis setelah produsen obat Sanofi mengatakan akan memerintahkan pengiriman pertama dari setiap vaksin yang ditemukan ke Amerika Serikat.

Komentar itu memicu kecaman cepat dari pemerintah Prancis, di mana Kantor Presiden Emmanuel Macron mengatakan vaksin apa pun harus diperlakukan sebagai "barang publik global, yang tidak diserahkan kepada kekuatan pasar".

Kepala eksekutif Sanofi Paul Hudson mengatakan AS memiliki model pembagian risiko yang memungkinkan pembuatan dimulai sebelum vaksin akhirnya disetujui, sedangkan Eropa tidak.

"Pemerintah AS memiliki hak atas pemesanan di muka terbesar karena telah diinvestasikan untuk mengambil risiko," kata Hudson kepada Bloomberg News

Pejabat tinggi Macron dijadwalkan untuk bertemu dengan eksekutif Sanofi tentang masalah ini minggu depan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: