Presiden Joko Widodo mengklaim baru sedikit menggelontorkan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat. Itu disampaikannya saat merespons adanya keluhan dari berbagai masyarakat yang merasa belum menerima bansos dari pemerintah di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Bentuk bantuan yang telah digelontorkannya itu, kata dia seperti penggratisan listrik untuk pelanggan 450VA dan juga diskon 50 persen untuk pelanggan 900VA bersubsidi, bantuan Kartu Sembako untuk 20 juta penerima, Program Keluarga Harapan yang diberikan kepada 10 juta keluarga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Baca Juga: Jokowi Minta Penyaluran BST dan BLT Dipercepat
Jokowi menitikberatkan bahwa yang membuat riuh rendah di tengah-tengah masyatakat saat ini terkait bantuan berupa BST dan BLT Desa. Kedua bantuan tersebut bernilai Rp600 ribu per bulan yang akan diberikan selama tiga bulan berturut-turut di tengah masa pandemi.
"Sampai saat ini saya melihat di masyarakat masih terjadi riuh rendah karena tidak mendapatkan BLT desa dan bansos tunai," kata dia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020).
Untuk menenangkan riuh itu, Jokowi mengklaim, untuk BLT desa yang tersalurkan ke masyarakat saat ini baru mencapai 15 persen, sehingga masih ada 85 persen yang belum diterima oleh masyarakat. Kemudian, BST juga baru sekitar 25 persen yang diterima oleh masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: