Mantan Ketua KPK Abraham Samad ikut menyoroti kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Samad mempertanyakan adanya ketidaksinambungan antara penyakit BPJS Kesehatan dan obat yang sedang diberikan. Sebab, ada narasi salah kelola yang dulu sempat diberitakan terjadi di dalam tubuh BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Jokowi Kembali Naikkan Iuran BPJS, Orang Istana Jadi Sibuk....
Namun demikian solusi yang ditawarkan melulu mengenai kenaikan iuran. “Jelas ini bukan solusi. Solusi ini membawa kita keluar dari masalah,” ujarnya dalam akun Twitternya, Senin (18/5).
Lanjutnya, jika alasan menaikkan iuran karena defisit APBN, maka masih banya cara untuk menutupi. Seperti, menaikan pajak investasi asing yang slama ini tidak jelas dinikmati oleh siapa.
“Bukan dengan memberikan beban ke rakyat (menaikan iuran),” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengurai bahwa ada indikasi fraud dalam kasus BPJS sebagaimana hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Tapi actionnya menaikkan iuran. Lain gatal lain digaruk. Urusan BPJS, kalau fraudnya tidak dibereskan, ibarat menimba air dengan gayung yang bocor di sana sini. Fraud itu biang masalahnya,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil