Meski Corona, Fore Coffee Klaim Penjualan Meroket, Ternyata Ini Strateginya!
Fore Coffee membantah rumor ditutupnya seluruh toko akibat wabah COVID-19, Senin (18/5/2020); tetapi melakukan sejumlah penyesuaian.
Menurut CEO Fore, Elisa Suteja, memang ada 16 outlet yang ditutup pada April dan sejumlah toko termasuk dalam proses penjualan aset. Namun, ia membantah kabar yang menyebut Fore menutup seluruh gerainya.
"Perusahaan telah melakukan sejumlah penyesuaian untuk beradaptasi dengan tren bisnis yang berubah karena pandemi," kata Elisa, dikutip dari KrAsia, Senin (18/5/2020).
Baca Juga: Setelah 13 Tahun, Miliarder Jack Ma Pilih Hengkang dari Dewan Direksi Raksasa Investasi Jepang
Baca Juga: Tak Terima Huawei Terus Diboikot Amerika, China: Kami Siap Batasi Bisnis Apple dkk!
Penyesuaian itu termasuk menutup sementara 45 outlet karena kebijakan PSBB dan berlangsungnya bulan ramadan, sedangkan 72 outlet lainnya tetap beroperasi.
Elisa melanjutkan, "Fore Coffee terus beroperasi melayani pelanggan. Saat ini (kami) sedang mengembangkan sistem untuk meningkatkan layanan daring."
Perlu diketahui, Fore mengklaim mencatatkan peningkatan penjualan daring 12,8% per minggu, setelah mulai menjual minuman botol 1 liter di aplikasi serta platform belanja daring seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
Memang saat ini, 9 minumannya tersedia dalam botol 1 liter dan sejak itu, penjualannya meroket 22% per minggu.
Selain menjual di situs daring, Fore juga merilis layanan pengiriman oleh barista di aplikasi; konsepnya, pesanan berjarak kurang dari dua kilometer akan diantar langsung oleh barista.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: