Selain itu, Kepala Negara menegaskan bahwa seluruh alat kesehatan ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ia juga membuka peluang agar alat-alat ini bisa diekspor ke luar negeri.
"Saya kira Ini menjadi sebuah kebanggan kita semua, karena bisa produksi di dalam negeri. Dan kalau memang di dalam sudah mencukupi, kita bisa ekspor ke negara lain," tegasnya.
Sebelumnya, ventilator yang diresmikan Jokowi dikembangkan oleh Baan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bekerja sama dengan PT Len Industri dan PT Dharma Polimetal. Selain itu, ada juga ventilator yang dirancang institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, RT-PCR test kit dikembangkan oleh PT Bio Farma. Sementara itiu,alat uji cepat dikembangkan oleh PT Hepatika Mataram, BPPT, Universitas Airlangga, serta Universitas Gajah Mada.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: