Vaksin virus corona baru atau Covid-19 yang digaung-gaungkan oleh Bill Gates dipertanyakan oleh Mantan Menteri Kesehatan Indonesia Siti Fadilah Supari.
Hal ini terungkap dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (21/5/2020). Menurut Siti Fadilah, ada beberapa keanehan dalam vaksin yang disiapkan Bill Gates.
"Ada sesuatu yang aneh untuk saya," kata wanita 70 tahun tersebut.
Pertama, Siti bercerita, dirinya mengamati Bill Gates ketika menjadi pembicara dalam forum ekonomi dunia di Davos Swiss pada awal tahun silam.
Baca Juga: Eks Menkes Buka-bukaan Keanehan Vaksin Bill Gates
"Di sana Bill Gates menjadi pembicara utama dan dia menggebu-gebu bahwa nanti ada pandemi. Dan anehnya, dia sudah mempersiapkan vaksin. Mengapa pandeminya enggak dihentikan? Kenapa harus bikin vaksin?" tuturnya curiga.
Kedua, Siti melanjutkan, latar belakang Bill Gates sebagai seorang pengusaha dan pebisnis. Bill Gates tidak mempunyai latar belakang di bidang kesehatan maupun kedokteran.
"Dia juga bukan dokter, enggak pernah sekolah kedokteran, mengapa dia dengan begitu fasihnya bilang bahwa akan ada pandemi, lalu menganalisa dunia butuh vaksin sekian miliar? Menurut saya itu tidak masuk akal saja," katanya.
Dr dr Siti Fadilah Supari, SpJP(K) adalah Mantan Menteri Kesehatan Indonesia yang menjabat era 2004 hingga 2009.
Pada 2007, dia menulis buku berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung yang berisi tentang konspirasi Amerika Serikat dan organisasi WHO dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung.
Buku Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung yang berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan "senjata biologis" dengan menggunakan virus flu burung.
Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi, sedangkan buku edisi bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan keempat.
Pada 2012, Siti Fadilah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi atas proyek pengadaan alat kesehatan. Perkiraan, kerugian negara sebesar Rp6 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: