Pemilik gerai Hypermart dan Foodmart, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengakui bahwa perseroan terpukul oleh kemunculan virus Corona (Covid-19). Perseroan pun menyatakan bahwa sebanyak 189 karyawan terkena dampak.
“Ke 189 karyawan terdampak denagn status seperti pemotong gaji 50% dan lain-lain,” ujar Manajemen MPPA, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Baca Juga: Dua Perusahaan Ritel Punya Lippo, Matahari dan Hypermart Harga Sahamnya Turun Drastis
Pendapatan perseroan pada kuartal pertama tahun 2020 ini pun terkoreksi sekitar 25%. Sama dengan pendapatan, laba bersih perseroan juga turun kurang lebih 25% per Maret 2020.
Pasalnya, meski masih diperbolehkan buka saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun gerai-gerai Perseroan seperti Hypermart, Primo, Foodmart, Hyfresh, Boston, FMX, dan SmartClub terdampak pada jam operasional yang mengikuti ketentuan PSBB dari Pemerintah Daerah setempat.
Baca Juga: Penjualan Anjlok Triliunan, Pemilik Hypermart Rugi Ratusan Miliar
Dalam situasi seperti ini, Perseroan terus berusaha meningkatkan pelayanannya di tengah pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), seperti layanan antar yang diperluas jarak antarnya menjadi 10 km, dan mengoptimalkan layanan penjualan secara online menggunakan aplikasi Hypermart Online, juga layanan belanja melalui Delivery Chat & Shop melalui aplikasi Whatsapp, dan layanan Park & Pickup dimana konsumen bisa berbelanja lewat aplikasi Hypermart Online atau WhatsApp dengan metode pengambilan barang di area parkir khusus yang sudah disediakan di area toko.
Di samping itu, setiap gerai Perseroan memberlakukan protokol kebersihan penting untuk pencegahan penularan Covid-19 dengan membersihkan secara berkala area-area publik dan melaksanakan social distancing di dalam gerai serta penyediaan hand sanitizer & mengukur suhu tubuh para karyawan dan pelanggan. Dengan upaya tersebut dan inovasi-inovasi yang terus dikembangkan, manajemen berkeyakinan bahwa wabah COVID-19 saat ini tidak berdampak signifikan terhadap Perseoan meskipun terdapat ketidakpastian material mengenai dampak kondisi ini bagi Perseroan dan entitas anak di masa mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: