Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga! Trump Diancam Balasan oleh China, Dolar AS Memerah Seketika!

Astaga! Trump Diancam Balasan oleh China, Dolar AS Memerah Seketika! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, memastikan bahwa pihaknya tak akan tiggal diam apabila Presiden AS, Donald Trump, benar-benar ikut campur dalam urusan undang-undang keamanan nasional untuk wilayah administrasi khusus Hong Kong. Ketika Trump bersikukuh akan memberikan 'suguhan menarik' pada akhir pekan ini, China sudah bersiap dengan aksi balasan yang tak kalah hebat.

"Mengenai campur tangan asing yang keliru dalam urusan Hong Kong, kami akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan. Jika ada yang bertekad merugikan kepentingan China, China harus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melawan," pungkas Zhao dilansir dari South China Morning Post, Jakarta, Kamis (28/05/2020). 

Baca Juga: Trump Siapkan 'Suguhan Menarik' Buat Negara Xi Jinping, China: Kami Akan Membalas, Kami Akan Lawan!

Melihat potensi perang antara AS dan China yang semakin kuat, pelaku pasar kian menjauh dari aset keuang safe haven, dolar AS. Alhasil, dolar AS langsung ambruk dan memerah di hadapan hampir semua mata uang. Dilansir dari RTI, dolar AS kini melemah di hadapan dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, yuan, dolar Hong Kong, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan rupiah. Hanya won dan yen yang dapat ditaklukkan dolar AS. 

Baca Juga: Rabu Siang: Rupiah Makin Tumbang

Berbanding terbalik dengan dolar AS, nilai tukar rupiah justru menguat di hadapan mayoritas mata uang global. Hingga pukul 09.57 WIB, rupiah menguat 0,09% ke level Rp14.709 per dolar AS. Rupiah juga unggul atas dolar Australia (0,03%), poundsterling (0,02%), sedangkan euro rupiah melemah -0,03%. 

Sebagian besar mata uang Asia juga takluk di hadapan rupiah, misalnya ringgit (0,27%), yen (0,18%), yen (0,15%), dolar Taiwan (0,12%), won (0,08%), baht (0,07%), dan dolar Hong Kong (0,05%). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: