Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astronom Tengah Mengawasi Komet-komet Ukuran Besar yang Mengarah ke Bumi, Bahayakah?

Astronom Tengah Mengawasi Komet-komet Ukuran Besar yang Mengarah ke Bumi, Bahayakah? Komet SWAN yang baru ditemukan telah mengembangkan ekor yang mengesankan. Komet datang dari Tata Surya bagian luar dan baru saja lewat di dalam orbit Bumi. Resmi ditunjuk sebagai C / 2020 F8 (SWAN), gunung es antar planet yang besar ini akan melintas paling dekat ke Bumi pada 13 Mei, dan terdekat ke Matahari pada 27 Mei. | Kredit Foto: NASA/Gerald Rhemann
Warta Ekonomi, Washington -

Tahun ini mungkin bukan tahun yang baik untuk menonton komet melintasi bumi. Komet Atlas dan Komet Swan terbang melalui tata surya bagian dalam tanpa menampilkan pertunjukan spektakuler yang banyak orang harapkan.

Namun, beberapa astronom mengawasi komet raksasa yang menuju ke arah kita sekarang yang akan terlihat pada 2022. Komet C/2017 K2 pertama kali terlihat pada 2017 dan difoto oleh Hubble Space Telescope.

Baca Juga: Bulan Ini, Bumi Kedatangan Komet Swan yang Diklaim Terbaik Sepanjang 2020

Komet ini menjadi berita utama pada saat itu karena komet itu adalah yang terjauh dari matahari yang pernah dilihat dengan ekornya yang megah.

"Pengamatan ini mewakili tanda-tanda awal aktivitas yang pernah dilihat dari sebuah komet memasuki zona planet tata surya untuk pertama kalinya," kata NASA dilansir di CNET, Jumat (29/5/2020).

Tiga tahun kemudian, Komet K2 masih menuju arah kita, dalam perjalanan menuju pertemuan dekat dengan matahari pada Desember 2022.

Astronom Con Stoitsis mengamati komet itu pada tanggal 23 dan 24 Mei dan menggambarkannya sebagai "raksasa" dan "sangat aktif dan cerah" meskipun masih hampir 1,5 miliar kilometer dari matahari.

Beberapa perbandingan telah dibuat dengan komet raksasa Hale-Bopp, yang terbang pada tahun 1997. Komet itu dianggap sebagai salah satu komet paling terang dan banyak diamati pada zaman modern.

Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah K2 benar-benar memiliki ukuran yang sama atau apakah akan bersinar seterang Hale-Bopp.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: