Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Forum Online, Kementan Bahas Akses KUR bagi Petani Milenial

Gelar Forum Online, Kementan Bahas Akses KUR bagi Petani Milenial Pembinaan Program Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk para petani nanas. | Kredit Foto: RAPP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Millennial Agriculture Forum (MAF) II melalui media daring mengangkat topik Akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Petani Milenial pada Rabu (27/5/2020).

Sosialisasi KUR kepada para petani milenial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia ini tidak hanya membahas aksesnya, tetapi juga tips penulisan business plan yang bankable.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa KUR bermanfaat bagi petani agar terhindar dari sistem ijon yang merugikan.

Baca Juga: Gandeng ACIAR, BPPSDM Berbagi Pengalaman Penyediaan Stok Pangan saat Pandemi

"Kami ingin mengedukasi petani melalui bantuan KUR ini," tegas Syahrul. Ia pun mengajak para petani memanfaatkan KUR untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

Sejalan dengan Mentan Syahrul, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat membuka forum MAF II menyampaikan, "Paradigma pertanian harus kita rubah, dulu tanam-petik-jual. Saat ini paradigma tersebut tidak cukup, sekarang setelah petik harus diolah dulu sehingga meningkatkan nilai jual dan menguntungkan."

KUR membantu bisnis pertanian karena bunga rendah. Ia pun mengajak para petani milenial untuk berbagi ilmu, informasi, dan pengalaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Dedi pun menginformasikan bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu sistem distribusi pangan dari produsen ke konsumen. Bukan hanya di Indonesia, tetapi ini terjadi di seluruh dunia, kata Dedi. Saat ini pergerakan pangan di pasaran internasional sangat sedikit karena setiap negara menyimpan beras untuk negaranya sendiri.

"Kita harus mandiri pangan. Setiap keluarga yang ada di Indonesia harus mampu mengakses pangan, baik harganya maupun barangnya. Kita harus menghentikan impor. Kita harus menyediakan pangan lokal dengan keringat dan lahan kita sendiri," pungkasnya.

Narasumber pada forum ini didatangkan dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai salah satu bank yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR. Wakil Presiden Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Muin Fikri menyampaikan bahwa Covid-19 bukan halangan, tetapi peluang. "Kondisi sulit ini menjadi tantangan bagi kita," katanya memberi semangat. Ia mengapresiasi terselenggaranya forum ini karena bermanfaat secara nyata.

Manajer Riset Bisnis & Ekonomi BNI Chandra Bagus Sulistyo yang juga hadir sebagai narasumber menginformasikan KUR telah didistribusikan ke berbagai tempat di seluruh Indonesia. Pemberian modal kerja diberikan kepada debitur usaha perorangan atau kelompok yang produktif dengan bunga 6% dan administrasi yang mudah. Ia mengatakan bahwa pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan di era Covid-19. "Jangan ragu lagi untuk tetap menekuni bidang pertanian di tengah pandemi," kata dia.

Forum online ini dimoderatori langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti. "Antusiasme yang cukup besar dari para audiens dalam mengikuti webinar tersebut menunjukkan bahwa salah satu aspek yang penting di dalam pengembangan usaha agribisnis adalah permodalan," ujar Idha sebagai penutup seminar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: