Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyongsong Revisi Model Three Lines of Defense: Bagi-Bagi Tugas Governance Measures

Oleh: Hari Setianto, President, Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia Advisor-Governance, Risk Management dan Compliance

Menyongsong Revisi Model Three Lines of Defense: Bagi-Bagi Tugas Governance Measures Hari Setianto, President, Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia. | Kredit Foto: Hari Setianto

Membagi peran atas governance measures

Langkah-langkah governance dapat dikelompokkan dalam empat kelompok peran dan kegiatan, sebagai berikut:

Leadership and oversight (kepemimpinan dan pengawasan);

Strategy execution (eksekusi strategi);

Support, guidance, and control (dukungan, pedoman, dan pengendalian);

Objective assurance and advice (asurans dan advis yang objektif)

Leadership and oversight diperankan oleh governing body, dalam hal ini komisaris dan direksi. Peran strategy execution tentu saja dijalankan oleh direksi dan manajemen operasional. Peran support, guidance, and control dijalankan oleh fungsi yang selama ini dikenal sebagai 2nd line of defense, antara lain, manajemen risiko, kepatuhan, manajemen kualitas, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan hidup. Objective assurance and advice sudah pasti diperoleh dari audit internal.

Tabel-1 menunjukkan kelompok peran, organ yang menjalankan peran, dan contoh langkah-langkah governance yang dijalankan.

Proyeksi perbaikan

Sambil menunggu model three lines yang sudah di-update, berikut ini beberapa perbaikan yang dapat kita antisipasi berdasarkan elaborasi dari working group.

1. Fokus pada enablers dari keberhasilan organisasi dan penciptaan nilai

Model three lines yang baru masih berisi tentang pengaturan siapa saja yang berperan menjalankan governance, manajemen risiko, dan pengendalian. Fokusnya diperkaya dari sekedar defense, menjadi langkah-langkah governance, yang merupakan enablers dari keberhasilan organisasi dan penciptaan nilai. Langkah-langkah governance dapat dikelompokkan dalam empat kelompok kegiatan dan peran.

2. Koordinasi dan komunikasi

Koordinasi dan komunikasi akan menjadi feature penting dari model yang di-update. Koordinasi dan komunikasi akan menghilangkan operational silo sehingga organisasi yang menerapkan model three lines akan memperoleh satu gambar yang menyeluruh atas efektivitas dan kecukupan governance, manajemen risiko, dan pengendalian.

Koordinasi juga akan mengurangi "kelelahan audit dan pelaporan" (reporting and assurance fatigue), memastikan goals selaras dengan strategi, memastikan adanya bahasa yang sama (common vocabulary), dan rating pengukuran yang sama. Hal ini dapat menghindari adanya gap dan overlap.

Koordinasi dan komunikasi juga memungkinkan berbagai fungsi untuk sharing sumber daya dan ekspertis, serta dapat mengoptimalkan (leverage) pemanfaatan data dan teknologi.

3. Scalability

Model yang baru dapat diterapkan pada berbagai organisasi segala ukuran (scala). Pada saat suatu perusahaan masih kecil dan sederhana, mungkin belum praktis dan belum mampu untuk membentuk second line tersendiri. Fungsi kepatuhan atau manajemen risiko bisa disatukan dengan manajemen operasional (1st line) atau dirangkap oleh audit internal (3rd line). Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan, manajemen mungkin mulai membutuhkan spesialis tertentu untuk menjalankan support dan pemantauan pada bidang yang memerlukan (2nd line).

4. Principle base, governance, dan manajemen

Model yang baru akan menggunakan basis principles, menjelaskan prinsip-prinsip dari setiap komponen dari model. Peran governance dan governing body, sebagai bagian dari line juga akan lebih menonjol. Mengingat kenyataan adanya blurring of the line dan untuk menjaga scalability dari model yang baru, first dan second line, kemungkinan ditekankan sebagai satu kelompok "manajemen".

Mari kita tunggu terbitnya Three Lines Model yang baru. Model yang diharapkan akan relevan untuk lingkungan bisnis masa depan. Model ini tentunya akan membantu organisasi, profesi, dan standard setters. Model ini akan bermanfaat bagi lembaga pemerintah maupun otoritas dalam menyusun regulasi dan peraturan yang terkait dengan efektif governance. Manajemen risiko dan pengendalian.

Model yang baru diharapkan akan di-launching bulan Juli 2020. Kabar gembira bagi profesional di Indonesia, pada saat yang bersamaan, IIA juga akan menerbitkan versi Bahasa Indonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: