Dalam kehidupan sehari-hari, istilah BPA mungkin tidak asing di telinga kita. Misalnya, bagi seorang ibu yang memiliki balita, pasti kerap menemukan klaim BPA Free atau bebas kandungan BPA dari suatu produk bayi. Lantas, apa sebenarnya BPA itu? Mengapa ada klaim BPA Free?
Menurut penjelasan dari situs resmi Mayo Clinic, BPA atau Bisphenol-A merupakan salah satu zat kimia industri. Biasanya, BPA digunakan untuk produksi plastik dan resin. Zat kimia tersebut memiliki sifat beracun dan terindikasi dapat menyebabkan penyakit kanker.
Baca Juga: New Normal Justru Bikin Makin Sehat, Ahli Kesehatan yang Ngomong
Oleh karena itu, sering muncul imbauan untuk tidak memanaskan makanan menggunakan wadah plastik yang mengandung BPA. Apabila hal itu terjadi, proses tersebut menyebabkan sejumlah zat kimia dari kemasan akan terlepas dan masuk ke dalam makanan. Itulah kenapa ada klaim BPA Free.
Berdasarkan situs khusus yang membahas BPA, yakni Facts About BPA (factsaboutbpa.org), kandungan BPA ini dapat ditemukan di beberapa benda, antara lain, kemasan plastik di mana BPA bisa terkandung dalam botol minuman, tempat makan, wadah penyimpan makanan, dan lainnya. Setiap kemasan plastik memiliki kode resin berbentuk segitiga bernomor di bawah kemasan. BPA biasanya ditemukan dalam plastik berjenis Polyvinyl Chloride (Kode Resin 3) dan Polycarbonate (Kode Resin 7).
Kemasan kaleng, bagi yang sering mengkonsumsi makanan kaleng, ternyata BPA pun dapat ditemukan di kemasan tersebut. Hal ini bisa saja terjadi karena BPA dapat menempel pada lapisan epoksi. Lapisan epoksi sendiri banyak digunakan untuk produk makanan kaleng.
Mainan anak, anak-anak biasanya tertarik dengan mainan berwarna yang memiliki beragam bentuk. Meski berwujud mainan, bukan berarti BPA tidak lepas dari bahan plastiknya. Oleh karena itu, pilihlah mainan yang aman untuk anak, terutama jika mainan tersebut bisa masuk ke dalam mulut.
Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh BPA? Studi baru bersumber dari Washington State University yang dimuat di situs Science Daily menjelaskan, BPA yang masuk ke dalam tubuh berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, bahkan mengubah fungsi imunitas tubuh. Tak hanya itu, BPA juga berdampak pada peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, kelainan organ hati, dan gangguan perilaku pada anak kecil. Inilah mengapa banyak produk bayi yang memberikan klaim bahwa produk mereka bebas dari BPA.
Setelah mengetahui hal-hal penting terkait BPA, kini kita bisa menerapkan berbagai cara untuk menghindarinya. Mencegah BPA dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari memperhatikan kode resin plastik yang akan digunakan sebagai kemasan, menggunakan kemasan plastik dalam kurun waktu tertentu, dan tidak memanaskan makanan di dalam kemasan plastik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: