Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Eka menegaskan, PLN transparan dan membuka penjelasan yang seluas-luasnya kepada pelanggan. Adapun caranya adalah, pertama memberikan data angka catatan meter yang dilakukan petugas pada akhir Mei 2020.
"Kita sampaikan bahwa ini adalah angka meter yang menjadi acuan sampai bulan Juni. Kemudian pelanggan juga memperlihatkan contoh atau struk tagihan mereka di akhir atau di bulan Mei. Itu yang menjadi acuan," paparnya.
"Pasti pelanggan bingung kenapa bulan Mei pemakaiannya meningkat signifikan karena pemakaian di bulan Mei dan April itu adalah rata-rata pemakaian sebelumnya tidak mencerminkan ril pemakaian di bulan tersebut, akhirnya terakumulasi," katanya.
Baca Juga: Kisruh Tagihan Listrik Bengkak Makin Deras, Eks Menteri SBY Tantang PLN Debat Terbuka
Dia mengklaim, dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan, 70 hingga 80 persen di antaranya telah memahami persoalan dan bersedia melunasi tagihan. "Dari 2.000 aduan, 70-80 persen itu semuanya clear, mereka memahami dan akhirnya membayar, kalau dihitung sudah sekitar 1.400-1.600 orang."
Pria asal Denpasar, Bali ini juga mengatakan, sisanya 20 persen dari jumlah total pelanggan yang telah paham, bukan berarti mereka tidak sanggup atau tidak bersedia melunasinya.
"Banyak kasus yang kami terima pelanggan mendaftar kemudian pulang untuk datang kembali tetapi sudah kami rekam dan akhirnya nanti bisa datang keesokan harinya, atau kami harus call back dan itu juga yang sementara berjalan saat ini," ujarnya.
"Jadi target kami saat ini adalah 100 persen. Tapi untuk saat ini antara 80 persen yang sudah tuntas dan 20 persen lagi masih belum tuntas," imbuh dia.
Eka menyebut, tidak semua pelanggan mau menyicil tagihan. Sebagian besar mau membayar penuh karena banyak pelanggan senang dan setelah diberi penjelasan dengan lengkap. Pihaknya juga mendorong pemahaman pada pelanggan agar tidak menjadi beban di periode berikutnya. "Karena kalau ada beban di periode berikutnya rata-rata pelanggan juga keberatan, karena dia sudah punya perencanaan terkait keuangannya ya kan," ucap Eka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti