Riset: Aplikasi Berbasis Cloud Sumbang Terbesar Peretasan Cloud
International Business Machines (IBM) Security telah merilis data baru mengenai tantangan dan ancaman utama yang memengaruhi keamanan cloud. Hasilnya menunjukkan bahwa kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan tools cloud yang baru dapat mempersulit tim keamanan untuk mengendalikan pemakaiannya.
Menurut data survei dan analisis studi kasus IBM, masalah pengawasan keamanan dasar, termasuk tata kelola, kerentanan, dan kesalahan konfigurasi, masih menjadi faktor risiko utama yang harus diatasi perusahaan guna mengamankan operasi yang semakin berbasis cloud.
Analisis studi kasus tentang insiden keamanan selama setahun terakhir pun menyoroti bagaimana penjahat siber menargetkan lingkungan cloud dengan customized malware, ransomware, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Microsoft & SAS Kolaborasi Perluas Teknologi Cloud
Bisnis saat ini sedang bergerak cepat dan memanfaatkan cloud untuk mengakomodasi permintaan tenaga kerja jarak jauh, terutama adanya pandemi Covid-19 mengharuskan tenaga kerja bekerja dari rumah, dan akan segera memasuki fase New Normal, di mana lingkungan kerja tentu akan berbeda dengan sebelumnya.
"Cloud memiliki potensi besar untuk efisiensi dan inovasi bisnis, tetapi bisa juga menciptakan lingkungan 'antah berantah' lebih luas dan terdistribusi yang harus diamankan oleh perusahaan," kata Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/6/2020).
"Ketika dilakukan dengan benar, cloud memungkinkan keamanan difasilitasi sesuai skala yang dibutuhkan dan dibuat lebih mudah beradaptasi–tetapi sebelumnya, perusahaan harus menghilangkan asumsi lama dan fokus ke pendekatan keamanan baru yang dirancang khusus untuk teknologi baru ini dengan mengedepankan otomatisasi sebisa mungkin," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti