Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rizal Ramli Kirim Surat Tantangan. Bagaimana Nih Pak Luhut?

Rizal Ramli Kirim Surat Tantangan. Bagaimana Nih Pak Luhut? Toping off Tower CBD Meikarta, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kanan) bersama CEO Group James Riady melakukan proses Topping off 2 tower CBD Meikarta Minggu (29/10) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Heboh soal adu debat ini berawal dari tantangan Luhut yang disampaikan awal Juni lalu. Saat itu, Luhut kesal lantaran kebijakan soal utang kerap mendapat kritik. Ia pun meminta para pengkritik itu menghadapinya. Jangan cuma koar-koar.

Rizal Ramli yang awalnya enggan meladeni akhirnya menerima tantangan Luhut. Ia berubah pikiran setelah Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Mawardi siap memfasilitasi perdebatan. Dalam debat nanti, akan disiapkan moderator dan juri yang akan menilai.

Dalam sebuah diskusi online Jumat (19/6/2020) lalu, Rizal menceritakan alasan mau meladeni debat dengan Luhut. Kata dia, kemerdekaan Indonesia lahir dari adanya diskusi tokoh-tokoh bangsa. Ini yang mestinya dijadikan pembelajaran.

"Luhut itu teman lama saya, tapi ini kan bukan permasalahan pribadi. (Masalah publik) itu harus dibahas secara terbuka, namanya juga demokrasi," kata Rizal.

Dalam rilis yang disampaikan kepada media, Luhut menceritakan alasan menolak ajakan debat. Juru Bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi, mengungkapkan pihak Luhut sebenarnya sudah mengundang Rizal Ramli untuk bertemu pada 11 Juni 2020, berbarengan dengan dosen senior Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Djamester Simarmata.

Namun saat itu, pihak Rizal Ramli tak datang. Sehari menjelang pertemuan dimaksud, muncul berita Rizal Ramli melalui promotornya ingin melakukan debat dengan Luhut. Kata dia, Luhut hari itu juga mengundang Rizal Ramli untuk ikut pertemuan dengan Djamester tanggal 11 Juni 2020 mengingat isu yang akan dibahas sama.

"Namun pihak Pak Rizal Ramli menyatakan tidak bisa tanpa memberikan penjelasan," kata Jodi.

Pihak Rizal Ramli kemudian mengajukan permintaan lanjutan untuk menyelenggarakan kejuaran debat. Namun, menurut Jodi, promotor yang akan menyelenggarakan merupakan pendukung Rizal Ramli. Komposisi juri yang ditawarkan kubu Rizal Ramli pun, menurut Jodi, berat sebelah.

Karena itu, pihaknya tak mau menanggapi karena debat seperti itu hanya akan jadi debat kusir dan sirkus politik, bukan untuk mencari solusi.

"Pemerintah terbiasa berdiskusi atau berdebat untuk cari solusi karena pemerintah tidak punya waktu untuk selalu berdebat kusir," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: