Bom Nuklir Baru Siap Diaktifkan Lewat Jet Tempur Siluman F-35 AS
Pesawat jet tempur siluman F-35A Lightning II Joint Strike Fighter Amerika Serikat (AS) telah diuji coba kemampuannya untuk menjatuhkan bom gravitasi nuklir B61-12 yang tak diaktifkan atau versi inert. Pentagon atau Departemen Pertahanan telah merilis hampir selusin foto dari tes tersebut.
Bom nuklir B61-12 yang aktif akan menghasilkan ledakan maksimum 50 kiloton, dan ukurannya cukup kecil sehingga bisa dimuat di dalam ruang bom internal F-35.
Baca Juga: Anggaran Disunat, AS Sakit Kepala Bikin Jet Tempur Buat Lawan China
Uji coba dual capable aircraft (DCA) atau pesawat berkemampuan ganda dari F-35A ini berlangsung beberapa kali di wilayah udara sekitar Air Force Base (AFB) Edwards, California, salah satunya pada 27 Juni 2019.
F-35A akan menjadi satu-satunya dari tiga jenis pesawat F-35 Lockheed Martin yang disertifikasi sebagai DCA, yang memungkinkannya untuk membawa bom nuklir maupun bom konvensional. (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 AS Senilai Rp1,3 Triliun Jatuh di Florida)
Namun, kemampuan Joint Strike Fighter (JSF) untuk menggunakan B61-12 bergantung pada upgrade menyeluruh dalam perangkat lunak Block 4 sebagaimana diungkapkan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) baru-baru ini.
Upgrade total itu setidaknya butuh waktu sembilan bulan. Namun sertifikasi DCA F-35A, menurut Kantor Sekretaris Pertahanan, diperkirakan tidak akan selesai sampai Januari 2023.
Block 4 juga akan memberikan F-35 opsi senjata lain, seperti Naval Strike Missile, Meteor dan rudal SPEAR serta beberapa bom berpemandu laser.
Bom lain yang F-35 sudah disertifikasi untuk digunakan adalah bom GBU-53 StormBreaker berdiameter kecil. Penggunaan bom ini mengalami penundaan satu tahun karena desain sirip yang salah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: