Awas, China Kerahkan 10 Ribu Tentara dan Sistem Rudal di Perbatasan
Militer China memulai pembangunannya di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di sektor Ladakh Timur, wilayah yang disengketakan dengan India. Di sepanjang LAC itulah Beijing mengerahkan lebih dari 10.000 tentara, artileri berat, resimen lapis baja dan bateri sistem pertahanan rudal.
Pembangunan di wilayah sengketa, termasuk area Finger, sudah dimulai Beijing sejak 4 Mei 2020.
Baca Juga: Malu Bos! Orang India Malah Olok-Olok Militer China Itu Tentara TikTok
"Di area Finger di sepanjang danau Pangong Tso, China terus melakukan kegiatan militer yang meningkat seperti penempatan pasukan dan konstruksi," kata seorang sumber yang mengetahui aktivitas di sepanjang LAC kepada Asia News International (ANI) yang dilansir Kamis (25/6/2020).
Citra satelit juga menunjukkan penumpukan perangkat keras militer Beijing di wilayah sengketa.
Pihak New Delhi mengklaim wilayah tersebut hingga area Finger 8. Namun, militer Beijing selama bentrok mematikan baru-baru ini telah menghalangi patroli Angkatan Darat India untuk melewati area Finger 4.
Sumber lainnya mengatakan pihak China telah secara agresif berusaha untuk membawa daerah-daerah baru di bawah kendalinya.
Di daerah sungai Galwan, di mana bentrok sengit terjadi antara kedua tentara yang mengakibatkan jumlah kematian yang tinggi di kedua pihak, China telah membangun beberapa struktur mereka.
Beberapa sumber yang dikutip ANI menambahkan struktur mirip pos pemantauan China yang dihilangkan oleh pasukan Angkatan Darat India pada 15-16 Juni malam juga telah muncul lagi di dekat Titik Patroli (PP) 14.
Pembangunan di pihak India di PP-15, PP-17 dan PP-17A juga terus terjadi karena China telah menggunakan jalan—yang bergerak dekat dengan titik-titik patroli India dari wilayahnya—untuk mengirim orang dan peralatan dengan cepat ke bagian wilayah India.
Di daerah yang berseberangan dengan sektor Daulat Beg Oldie, China berusaha membuat masalah untuk patroli India di dekat PP-10 hingga PP-13.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: