Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Survei SMRC, Buset!! Banyak Banget Masyarakat yang Minta New Normal

Hasil Survei SMRC, Buset!! Banyak Banget Masyarakat yang Minta New Normal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan hasil survei tentang kondisi ekonomi di masa Covid-19 dan respons kebijakannya, Kamis (25/6/2020). Hasilnya, sebanyak 80% masyarakat menyetujui kebijakan pemerintah melakukan transisi new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi corona. Sementara masyarakat yang tidak setuju new normal 15%.

"Lebih spesifik lagi, 92% setuju dengan kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan aturan bekerja di luar rumah. Demikian juga, 93% setuju dengan kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan aturan penggunaan tempat ibadah, dan 90% setuju dengan kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan aturan penggunaan transportasi umum," kata Direktur Media SMRC, Ade Armado saat menyampaikan hasil surveinya secara webinar.

Baca Juga: Buka-bukaan Khofifah Bikin Nyesek, New Normal Jatim Pupus Sudah

Temuan SMRC juga mendapatkan hasil bahwa sebanyak 81% masyarakat mengetahui adanya kebijakan kenormalan baru. Menurut Ade, hasil positif dari survei SMRC tak lepas dari masyarakat yang mulai merasakan ekonomi nasional lebih buruk dari tahun lalu.

Sekitar 85% merasa keadaan ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu. Survei ini juga menemukan 71% warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada wabah Covid-19.

"Sekitar 76% mengaku pendapatan merosot setelah adanya wabah," tuturnya.

Ade melanjutkan, sebanyak 83% masyarakat mulai merasakan penilaian negatif dan menganggap kondisi ekonomi rumah tangganya mulai memburuk. Selain itu, optimisme masyarakat tentang kondisi ekonomi nasional setelah kebijakan new normal juga masih belum tinggi.

"Hanya 44% yang menilai ekonomi rumah tangga tahun depan akan lebih baik, dan hanya 34% yang menilai ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dibanding sekarang," lanjutnya.

"Optimisme atas kondisi ekonomi nasional ke depan 34%. Sekarang ini lebih rendah dibanding pada masa sebelum Covid-19 yang berkisar antara 51-66% dalam lima tahun terakhir," tambah Ade. 

Ade menambahkan, hasil survei SMRC tentang kondisi ekonomi saat pandemi Covid-19 sebenarnya jauh lebih baik di banding pada hasil survei pada 4-5 Mei 2020 lalu. "Di mana yang merasa optimistis dengan kondisi ekonomi rumah nasional dan rumah tangga hanya 27-29%. Optimisme warga sekarang dalam melihat kondisi ekonomi ke depan terlihat sedikit menguat," tandasnya.

Survei dilakukan pada 18-20 Juni 2020 dengan teknik asumsi random sampling. Survei dilakukan melalui wawancara telepon dengan 1978 responden di seluruh Indonesia. Adapun margin of error hasil survei sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: