Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Status Bidan Ini Bikin Heboh Gegara Sebut Pasien BPJS Kesehatan 'Bokek'

Waduh! Status Bidan Ini Bikin Heboh Gegara Sebut Pasien BPJS Kesehatan 'Bokek' Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang bidan puskesmas di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan netizen. Penyebabnya, sang bidan terkesan merendahkan pasien BPJS Kesehatan dengan sebutan miskin, di status WhatsApp (WA) pribadinya.

Bidan berinisial D ini juga menyebut pasien miskin tersebut tidak punya malu karena berobat hanya membayar Rp3.000 dan lahiran gratis, tetapi mem-bully bidan yang sudah menolongnya lahiran itu.

Baca Juga: Doni Monardo: Kami Hanya Punya Satu Dokter, Itupun Dokter Umum

"Kebanyakan yang berobat dan lahiran di Kemiri itu pasien ekonomi ke bawah. Tapi kalu lihat komennya jadi netizen ngebuli bidan PKM Kemiri bikin kuping jadi panas," tulis D, dikutip dari statusnya.

Tidak cukup di situ, D masih melanjutkan tulisannya dengan menyerang netizen yang dinilainya tidak mengetahui apa-apa. Dia menyebut "netizen bokek jangan berobat di puskesmas".

"Apa gak malu ya, cuma bayar Rp3.000 perak. Lahiran gratis tapi ngebuli bidan-bidannya habis-habisan di media yang enggak jelas info Kemiri. Hai guys para netizen yang bokek, semoga kalian sehat terus yah," sambungnya.

Serangan D pun berlanjut. Menurutnya, para netizen hanya omong besar dan tidak akan mampu berobat di rumah sakit sehingga pasti akan kembali lagi di puskesmas.

"Kasihan kan kalau sakit nanti harus berobat kemana. Mau ke puskesmas malu udah ngebuli petugasnya. Mau ke RS pasti enggak kebayar. Paling sohor nanti balik lagi tuh ke bidannya minta SKTM," tutup status bidan D.

Kontan status bidan D dinilai merendahkan pasien BJPS Kesehatan. Sebagai petugas medis, D dinilai tidak pantas merendahkan pasien BPJS Kesehatan.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang pun langsung bereaksi menimpali status D yang kontroversial itu. Bahkan, telah memberikan teguran keras terhadap D agar tidak mengulangi perbuatannya tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan, bidan D sudah diberikan teguran keras.

"Iya, sudah kita berikan teguran dengan keras. Beda-beda sih. Kalau tenaga bidan cukup, mungkin etika saja karena masyarakat juga punya tingkah laku yang beragam," katanya.

Menurut dia, sebagai seorang bidan puskesmas, D harus lebih bisa menahan diri dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai abdi warga, D juga harus bisa bersabar menghadapi perilaku masyarakat.

"Jadi kurang sabar. Ya, intinya sabar, sambil edukasi. Tidak bisa merendahkan orang miskin seperti itu juga. Apalagi, kita juga kan dibayar pakai uang si miskin," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: