Nasib sial menimpa PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) pada kuartal pertama tahun ini karena keuntungan perseroan harus merosot 165.9% hingga harus menderita rugi sebesar Rp94 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya Matahari masih mengantongi untung Rp143 miliar.
Penjualan kotor kuartal-I 2020 sebesar Rp2,71 triliun, 18,1% lebih rendah dari kuartal-I 2019, dengan pendapatan bersih turun 19,6% menjadi Rp1,54 triliun. Pertumbuhan Penjualan Gerai yang Sama (SSSG) tercatat negatif 18,2%.
CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor mengatakan bahwa meskipun perdagangan diawali dengan baik di bulan Maret, terjadi penurunan tajam pada pertengahan bulan Maret seiring dampak menyeluruh pandemi COVID-19 yang dialami.
”Penjualan telah memenuhi harapan kami hingga pertengahan Maret ketika dampak COVID-19 menekan perdagangan kami secara signifikan. Pada hari-hari terakhir di bulan Maret, kami melihat penurunan penjualan kami secara signifikan, sehingga penjualan kami di kuartal ini menurun sebesar 18,1%," katanya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga: Mal Boleh Buka Lagi, Bos Besar Matahari Ungkapkan Hal Ini
Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa perseroan menghadapi periode yang menantang ini dengan penuh kehati-hatian dan pertimbangan, dan jajaran senior kami berdedikasi penuh dalam menanggapi perubahan pasar dengan cepat.
"Kami tetap siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan Matahari bangkit dari krisis ini, untuk melayani pelanggan kami lebih baik dari sebelumnya dan menyambut kembali kolega kami di gerai-gerai dan fasilitas kantor kami," terangnya.
Menurutnya, perseroan secara proaktif menutup semua kecuali 3 gerainya pada 30 Maret 2020, demi melindungi karyawan dan pelanggannya. Matahari meyakini telah turut ambil bagian dalam pencegahan COVID-19 secara nasional dan mendukung aksi pemerintah dalam menangani penyebarannya.
Baca Juga: Petinggi Matahari Dirombak, Posisi John Riady Tetap Aman
Semua saluran online, termasuk Matahari.com, tetap beroperasi dan kemampuannya terus ditingkatkan untuk melayani permintaan yang meningkat melalui saluran ini. Demi menjaga keterlibatan dengan pelanggan, kami menyediakan berbagai opsi, seperti Shop & Talk, sebuah inisiatif social commerce, dan official store pertama Matahari di platform Shopee.
"Setelah hampir tidak ada perdagangan melalui gerai fisik selama bulan April, pada awal Mei, kami telah memiliki pandangan akan pemulihan bertahap, dan mulai membuka kembali gerai-gerai di daerah yang disetujui pemerintah dengan tetap menegakkan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.
Pada awalnya, sebanyak 24 gerai dibuka pada awal Mei, yang berpuncak pada 95 gerai di momen Lebaran. Saat ini, Perseroan mengoperasikan 145 gerainya, setelah membuka satu gerai baru dengan format besar (large-format store) di Palembang (Sumatera Selatan) di Mei.
Matahari merencanakan pembukaan 2 hingga 4 gerai di paruh kedua tahun ini. Saat ini, Matahari memiliki 153 gerai dan, setelah menelaah portofolionya, akan memiliki 145-150 gerai beraneka merek dengan format besar (multi-brand large-format stores) pada akhir tahun ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: