Ia juga ingin Papua lebih dikenal di dunia internasional. Karena itu, ia mengajak anak muda Papua untuk merawat mimpi, mengambil kesempatan, lalu belajar dengan cepat. Ia pun pasang target untuk bisa bermain di Liga Jepang.
"Saya mau maju berkarier, apa yang rasa pahit saya telan, saya belajar dari Youtube melihat video mereka untuk bisa adaptasi, ini saya lakukan untuk generasi Papua selanjutnya. Untuk membuka mindset bahwa dunia luas," ucapnya.
Sementara Martha Astin Itaar, Pilot Perempuan Papua yang mendapatkan kesempatan beasiswa di New Zaeland, juga sepakat bahwa anak muda Papua mampu berkontribusi di segala bidang. Selama ia berkarier, tidak pernah mengalami isu-isu rasialis. Menurut dia, salah satu tantangan Papua saat ini agar bisa lebih dikenal dunia, dengan persepsi positif, seperti dimiliki Bali.
Sebagai bagian dari Indonesia, Papua memiliki banyak potensi dan kelebihan. Karena itu, semua pihak, kata Martha, harus bersatu mempromosikan apa yang unggul sehingga semua orang cepat ingat, seperti orang Indonesia dan orang luar negeri, mengenal Bali. Ia berharap anak-anak muda yang belajar di luar negeri tetap menjaga jati diri, tidak mudah dipengaruhi isu-isu, komitmen untuk belajar, dan bisa kembali membangun Papua setelah menimba ilmu.
"Fokus harus yakin bahwa kita ini yang menentukan masa depan Papua, itu yang harus tertanam," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: