Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muda-Mudi Australia: Belajar Bahasa Indonesia Banyak Manfaatnya!

Muda-Mudi Australia: Belajar Bahasa Indonesia Banyak Manfaatnya! Kredit Foto: Reuters/David Gray
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah warga Australia yang sudah belajar bahasa dan budaya Indonesia merasakan manfaat dan pentingnya belajar Bahasa Indonesia.

Seperti yang dirasakan Edwin Jurriens, dosen senior Bahasa Indonesia di University of Melbourne, yang sudah mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia di perguruan tinggi Australia sejak 16 tahun yang lalu.

Edwin menilai pengetahuan bahasa dan kebudayaan secara umum sangatlah penting dimiliki oleh setiap orang.

Namun, menurut pria yang pernah kuliah di Institut Seni Yogyakarta (ISI) tahun 1994, Bahasa Indonesia memiliki daya tarik tersendiri.

Edwin Jurriens

"Menurut saya, untuk menjadi warga global, kosmopolitan, memang Bahasa Indonesia adalah pilihan yang bagus karena negaranya sangat menarik, hidup, dan budayanya sangat beragam," katanya.

Apalagi, Edwin melihat warga Indonesia cenderung ramah dan sangat terbuka dalam menerima warga asing yang ingin mempelajari bahasa mereka.

"Orang Indonesia pada umumnya sangat terbuka, ramah, dan sangat menerima orang dari luar. Sebagai orang asing, yang menarik buat saya sendiri bahwa cerita [di Indonesia] juga sangat kaya," katanya.

Edwin mengatakan hal ini saat ABC Indonesia menggelar Ngobrol Bareng ABC Indonesia soal kenapa orang Australia perlu belajar Bahasa Indonesia, Jumat lalu (25/6/2020).

Kirrilly McKenzie, seorang guru Bahasa Indonesia di Eltham High School, Victoria, Australia, juga merasakan pentingnya mempelajari bahasa dari salah satu negara terdekat dengan Australia.

"Pendapat saya Bahasa Indonesia adalah bahasa asing yang terpenting untuk warga Australia, [khususnya] pelajar… untuk memperbaiki hubungan Australia dan Indonesia, kami harus belajar bahasanya," kata Kirrilly lulusan ilmu studi soal Keamanan Negara Australia.

"Kalau kami tidak mengerti bahasanya, hubungan kedua negara ini tidak akan berhasil. Kami tidak bisa kerja sama di [bidang] lingkungan, militer dengan polisi, proyek transportasi, dan lain-lain."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: