Fasilitas gudang beku (cold storage) menjadi sarana penting untuk menjaga kualitas produk kelautan dan perikanan. Misal, keberadaan cold storage 1.000 ton yang berada di Muara Baru, Jakarta Utara, mampu mendukung pemenuhan ketersediaan produk perikanan baik dalam negeri maupun menunjang ekspor perikanan, khususnya di masa pendemi saat ini.
Demikian diungkapkan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo, Senin (6/7/2020). Dia menjelaskan, kesegaran ikan dapat terjaga karena proses pembekuan ikan dengan suhu dingin tidak mengurangi nilai gizi ikan, misalnya protein, lemak, dan vitamin larut lemak, seperti A dan D.
Baca Juga: KKP Fasilitasi Pengajuan Kredit Usaha Perikanan
Nilanto juga mengungkapkan, sejak Januari hingga awal bulan Juli, volume ikan yang keluar dari cold storage Muara Baru sebanyak 559,52 ton untuk pasar lokal. Selain itu, 367,63 ton untuk tujuan ekspor ke negara Tiongkok, Jepang, dan Korea. Dari angka total 927,15 ton ini berhasil dikumpulkan pemasukan negara dari PNBP sebesar Rp638.297.408.
"Patut kita syukuri bahwa keluar masuknya ikan dari cold storage 1.000 ton ini menunjukan bahwa aktivitas ekonomi dari sektor perikanan tetap menggeliat di tengah pandemi Covid 19," sambungnya.
Sabtu kemarin (4/7/2020) juga telah berlangsung kegiatan ekspor oleh PT Jaladhi Hitah Abadi sebanyak 11,46 ton dengan jenis ikan tengiri, kakap merah, dan tuna ke Tiongkok. Selain itu, ada CV. Putri Dahlia yang melakukan ekspor ikan cakalang sebanyak 27 ton dengan tujuan Vietnam.
Menurutnya, geliat sektor perikanan ini tak lepas dari kenyataan bahwa produk kelautan dan perikanan menjadi bahan pangan yang dicari konsumen di masa pandemi Covid-19. Terlebih, kandungan gizi ikan diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk menghindari dampak dari penularan virus di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, Presiden Jokowi telah mengeluarkan anjuran kepada masyarakat untuk terus mengonsumsi ikan selama pandemi ini. Karenanya, Nilanto mengingatkan, tingginya permintaan produk perikanan perlu dibarengi dengan kualitas dan mutu yang berdaya saing. "Mulai dari bahan baku yang baik dan terjaganya sistem rantai dingin dari produsen sampai ke tangan konsumen," sambungnya.
Sebagai informasi, cold storage 1.000 ton ini dibangun menggunakan dana APBN dan di atas lahan milik KKP seluas 8.885 meter persegi dengan luas bangunan 5.619 meter persegi yang terdiri dari 2 lantai. Adapun fasilitas di dalamnya terdiri dari 6 unit cold storage kapasitas 50 ton, 1 unit kapasitas 100 ton, dan 2 unit cold storage kapasitas 300 ton serta dilengkapi dengan dry storage dan ruang packing. Luas lahan parkir yang besar merupakan keunggulan dari cold storage ini karena memudahkan aktivitas bongkar muat mobil berpendingin yang rata-rata berukuran besar.
Saat ini, cold storage Muara Baru telah dimanfaatkan oleh 11 perusahaan perikanan yang melakukan kegiatan trading untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Adapun ikan-ikan yang disimpan tersebut berasal dari hasil serapan nelayan-nelayan Padang, Medan, Bengkulu, Tegal, Indramayu, Tulung Agung, Bali, Balikpapan, Bitung, Ambon, Makasar, Sorong, dan DKI Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: