PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) memastikan pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat tetap berjalan normal meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Terminal Kijing ditargetkan rampung pada kuartal keempat tahun ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, mengatakan bahwa hingga saat ini proses pembangunannya sudah mencapai lebih dari 55%. Ia menjelaskan, proses pengerjaan yang sudah dalam proses tersebut meliputi pembangunan dermaga, jalan penghubung antara area darat dan terminal, pengerasan tanah area darat, pembangunan gedung kantor, serta bangunan pendukung lainnya di pelabuhan.
Baca Juga: IPC Nilai Pemberlakukan TSS Tingkatkan Peluang Bisnis
Hingga semester pertama 2020, Arif menyampaikan bahwa pembangunan Terminal Kijing sudah menyerap dana investasi sebesar Rp2,37 triliun. Biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar Rp5 triliun.
"Dana tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan tanah, pembangunan fisik terminal, dan biaya kegiatan pembangunan fasilitas pendukung lainnya," paparnya.
Arif mengharapkan pembangunan tahap satu Terminal Kijing selesai sesuai rencana. Selanjutnya, bisa mulai diujicobakan pada kuartal keempat tahun ini.
Terminal Kijing merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Terminal Kijing diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia. Luas kawasan pelabuhan ini mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.
Sebagai pelabuhan hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10 ribu TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum