Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Masih Banyak Orang Australia Anggap Bali Sebuah Negara

Ketika Masih Banyak Orang Australia Anggap Bali Sebuah Negara Kredit Foto: Twitter/GS_IDN

Hubungan yang pernah terjalin dengan warga Aborigin

Selama hampir dua abad, sejak sekitar tahun 1700, nelayan dari Makassar, pulau Sulawesi telah melakukan hubungan dengan warga Aborigin, penduduk asli benua Australia.

Hubungan yang lama ini telah menciptakan pertukaran budaya yang mendalam antara suku Yolngu dengan nelayan Makassar.

a prau on the beach, three dugout canoes under sail, and a steamship off-shore.

Nelayan Makassar datang ke Kawasan Australia Utara (Northern Territory) untuk mencari teripang, dan kerang mutiara, yang kemudian dijual ke China.

Tembakau, alkohol, kain, beras, dan pisau adalah beberapa barang yang diperkenalkan ke Arnhem Land oleh nelayan Makassar.

Tak hanya itu, bahasa mereka pun kemudian saling mempengaruhi, karenanya di bahasa Aborigin ada kata rupiah, yang artinya uang, dan balanda dengan arti orang kulit putih.

Dr Vanessa Hearman, dosen senior Kajian Indonesia di Charles Darwin University, mengatakan pertukaran budaya ini kemudian terhenti setelah bangsa Inggris datang ke Australia.

"Ruang gerak mereka menjadi dibatasi di bawah aturan kolonial yang ketat di kawasan utara Australia," ujar Dr Vanessa yang lahir di Indonesia.

Menurut Dr Vanessa saat itu hubungan di antara keduanya benar-benar sangat longgar dengan perdagangan menjadi salah satu elemennya.

Tapi kemudian Australia dan Indonesia kemudian menjadi tempat yang kompleks, setelah keduanya mengalami periode kolonial yang mengubah keadaan.

"Hubungan dengan Australia selalu naik turun, tergantung siapa Pemerintahannya, tapi juga tingkat dukungan popular di Australia," tambahnya.

Gathapura Mununggurr, seorang warga Aborigin yang bekerja di Dhimurru Aboriginal Corporation di Yirrkala, Arnhem Land, mengatakan kepada ABC pada tahun 2018 jika perdagangan dan kontak budaya dengan orang-orang Makassar meninggalkan warisan yang abadi.

"Sejarah itu dan perdagangan dengan suku Yolngu, serta sejarah kehidupan selama waktu itu masih ada sampai sekarang," kata Gathapura.

"Orang-orang menari, bernyanyi tentang mereka [nelayan Makassar], dan sangat penting bagi orang-orang Yolngu untuk mengingat mereka, bahwa mereka pernah datang, dan mereka orang pertama yang berhubungan dengan orang-orang Yolngu."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: