Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Mensesneg Pratikno Buyarkan Wacana Reshuffle

Ketika Mensesneg Pratikno Buyarkan Wacana Reshuffle Kredit Foto: Antara/Antara
Warta Ekonomi -

Sempat dilanda rasa dag-dig-dug karena muncul wacana reshuffle kabinet, para menteri sepertinya sekarang bisa tenang lagi sebab isu itu sudah dibuyarkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kata Pratikno, perombakan kabinet tak akan dilakukan lantaran kinerja para menteri membaik. Sejak Presiden Jokowi marah pada sidang kabinet paripurna pada 18 Juni yang videonya diupload 28 Juni lalu itu, wacana reshuffle terus menjadi bola liar. Banyak kalangan menilai kemarahan Jokowi sebagai sinyal akan terjadi bongkar pasang kabinet dalam waktu dekat.

Baca Juga: Ribut-Ribut Reshuffle, Ahok Cuma Jadi Tebak-tebakan

Namun, Pratikno meredam isu tersebut. Kata dia, para menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) menunjukkan kemajuan signifikan pasca-dimarahi Jokowi.

"Kalau progresnya bagus, ngapain di-reshuffle? Dengan progres yang bagus ini, reshuffle tidak relevan. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus," tutur Pratikno di kantornya.

Menurut Pratikno, kemarahan Presiden Jokowi bukan berarti sebuah sinyal reshuffle melainkan sebuah teguran bagi para menteri yang dianggapnya tak bekerja maksimal dalam penanganan virus corona.

"Itulah mengapa beliau menyampaikan teguran keras kepada kami semua," bebernya.

Setelah Jokowi marah, masalah-masalah itu sudah mulai diperbaiki. Hal itu, kata Pratikno, bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat dan program-program yang sudah mulai berjalan.

"Artinya, teguran keras tersebut punya arti yang signifikan, dilaksanakan cepat oleh kabinet," imbuh Pratikno.

Mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) ini berharap, kinerja positif kabinet ini bisa terus dipertahankan agar tak perlu ada reshuffle. Pratikno pun meminta isu perombakan kabinet ini tak dibahas lagi. Pemerintah, kini tengah fokus pada penanggulangan Covid-19.

"Jangan ribut lagi reshuffle, karena progres kabinet berjalan dengan bagus. Kita fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi Covid19," tutupnya.

Benarkah reshuffle bakal batal dalam waktu dekat? Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno tidak sepakat dengan itu. Dia menilai pernyataan Pratikno sekedar untuk mendinginkan dan menjaga kondusivitas suasana saat ini.

"Karena banyak pertemuan-pertemuan elite setelah pernyataan itu. Kondisi psikologis para menteri bisa saja terganggu, waswas, tidak bisa bekerja maksimal karena di bawah intimidasi reshuffle dan corona. Mungkin ini untuk meredam psikologis yang bergejolak di antara para menteri itu," ujar Adi.

Adi juga meragukan perbaikan kinerja para menteri yang dikeluhkan Jokowi berjalan cukup cepat. Dalam waktu tidak sampai sebulan, agak sulit kinerja para menteri yang disorot Jokowi langsung baik begitu cepat.

"Masyarakat sudah pintar menilai, mana yang terjadi, mana yang ditutup-tutupi," imbuhnya.

Menurutnya, para menteri baru bisa tenang jika Istana memastikan dengan tegas reshuffle tidak akan dilakukan tahun ini. "Itu baru tidak ada polemik," tandas Adi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: