Sedangkan terhadap paket gedung yang diinginkan oleh Termohon Kasasi II ditetapkan sebagai Pemenang in casu paket gedung pelayanan, Termohon Kasasi II mengajukan penawaran harga yang lebih rendah (97,3% dari OE) dibandingkan dengan harga yang ditawarkan untuk paket yang tidak berharap ditetapkan sebagai pemenang in casu paket gedung perawatan (98,40% dari OE).
"Harga-harga mana menunjukkan adanya pengaturan harga (paralel pricing) antara Termohon Kasasi I dan II."
Kelima, perbuatan Termohon Kasasi I menawarkan harga lebih tinggi untuk paket gedung pelayanan dibandingkan untuk penawaran harga untuk paket gedung perawatan adalah bentuk persaingan semu dan bentuk pengaturan Termohon Kasasi I, agar Termohon Kasasi II yang ditetapkan sebagai pemenang untuk paket gedung pelayanan.
Baca Juga: Waskita Karya Bidik Tambahan Kas Rp5 Triliun hingga Akhir 2020
Sebaliknya perbuatan Termohon Kasasi II menawarkan harga lebih tinggi untuk tender paket gedung perawatan dibandingkan dengan harga penawaran untuk tender gedung pelayanan adalah bentuk persaingan semu dan bentuk pengaturan Termohon Kasasi II, agar Termohon Kasasi I ditetapkan sebagai pemenang untuk paket gedung perawatan.
"Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas perbuatan Termohon Kasasi I dan II dalam perkara ini adalah persekongkolan sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999," demikian bunyi pertimbangan di halaman 7 salinan putusan kasasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti