Dengan pengetahuan manajemen bisnis (business management) yang utuh, seorang pengusaha, para profesional, dan pengambil keputusan bisnis dapat diarahkan pada hasil yang lebih terukur.
Eksekutif muda bisa produktif sekaligus mengejar pengetahuan manajemen terkini dengan bergabung pada program kelas paruh waktu MM Business Management Prasetiya Mulya, terdiri dari peserta dari beragam disiplin ilmu. Misal, Presiden Direktur PT Arthaguna Ciptasarana Safitri Siswono yang berlatar belakang sarjana teknik.
Namun, pelajaran pemasaran dan sumber daya memberi tantangan tersendiri baginya. Untuk memenangkan tantangan tersebut, strategi Fitri adalah ‘mencuri’ ilmu rekan-rekannya. "Karena teman sekelas saya datang dari berbagai latar belakang, saya perlahan-lahan tertular ilmu marketing, finance, dan human resource juga dari mereka. Sekarang, saya jadi punya pandangan yang lebih luas soal proses bisnis," ungkap alumni MM Business Management Prasetiya Mulya ini.
Baca Juga: Bantu Bisnis Adaptasi di Tengah Pandemi, Begini Taktik VMWare
Baca Juga: Sudah Jorok, Pasar Makanan di China Juga Kotor dan Punya Manajemen Berantakan!
Kemampuan analytical thinking juga terus diasah guna menghasilkan keputusan bisnis yang kompetitif dalam menghadapi gejolak industri yang tak menentu. Menurutnya Senior Executive adalah seorang yang mampu memformulasi, mengimplementasi, serta mengevaluasi strategi untuk menciptakan peluang bisnis baru di kemudian hari.
Sistem informasi, pemasaran, keuangan, operasional, serta research and development adalah aspek bisnis yang harus dikelola secara tepat untuk tercapainya kesuksesan sebuah organisasi bisnis. Dalam mengintegrasikan seluruh aspek tersebut, MM Strategic Management Prasetiya Mulya menawarkan sebuah program komprehensif yang membantu para pemimpin dalam memecahkan berbagai persoalan kompleks perusahaan.
Sesuai dengan prioritas kepemimpinan, MMSM memberi dua track peminatan yaitu Strategic Innovation yang mempelajari inovasi bisnis lintas industri di Indonesia sembari memperluas jejaring bisnis, dan Global Business Management dimana fokus mempelajari cara mengelola strategi, inovasi, pemasaran Internasional, serta global supply chain.
Fathony Rahman, Dekan School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya mengungkapkan, pada pertengahan bulan Oktober 2019, Mahasiswa MMSM lakukan riset pasar di Kamboja bertajuk HerbaKOF Project.
Dengan HerbaKOF sebagai brand, mahasiswa diharapkan mempelajari market entry dan mengaplikasikan ilmu dari mata kuliah Global Business Management. Melalui program ini tercetak sosok yang mampu menciptakan berbagai alternatif strategi yang menguntungkan dari segi bisnis, serta memastikan terciptanya competitive advantages jangka panjang.
Sugiarto, Sekretaris Program Doktoral Universitas Prasetiya Mulya menambahkan, pada tingkat Doktoral, peserta didik akan mengembangkan konsep ilmu dan metode bisnis baru baik dalam manajemen atau kewirausahaan dengan mengedepankan inovasi-inovasi proses bisnis masa kini. Penekanan penyelenggaraan program Doktoral ini adalah pada hasil penelitian yang memberi kontribusi signifikan bagi industri pada umumnya dan perusahaan pada khususnya.
"Tidak mengarah ke functional management dan secara langsung dituangkan dalam bentuk mini workshop yang bisa diikuti untuk terus mengembangkan keilmuan para praktisi bisnis," ujar Sugiarto.
Secara spesifik, kompetensi lulusan program Doktor Manajemen dan Kewirausahaan pertama di Indonesia ini mampu menggunakan dan mengintegrasikan berbagai metodologi penelitian dalam pemecahan masalah.
Lebih lanjut, kompetensi lainnya ialah: mengembangkan solusi inovatif untuk keperluan industri baik saat ini maupun masa depan, memperkaya ilmu pengetahuan dan praktik bisnis, menyebarkan temuan ilmiah penelitian yang bersifat praktis, dan memimpin pengelolaan dan pengembangan organisasinya berasaskan pendekatan akademik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: