Perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dan China kian hari kian meruncing. Amerika yang tak senang dengan peningkatan pesat armada militer Negeri Tirai Bambu, terus memberikan respons terhadap kampanye Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Amerika terus mempermasalahkan kampanye militer Tentara Pembebasan Rakyat China di kawasan Laut China Selatan. Kementerian Pertahanan Amerika (US Departement of Defense) menyebut aksi pamer kekuatan militer China di Laut China Selatan awal bulan ini, sebagai sebuah pelanggaran hukum internasional dan tak memenuhi komitmen.
Baca Juga: Makin Banyak Orang Pintar Masuk Islam di Amerika Serikat
Menurut laporan dari South China Morning Post (SCMP), tudingan Amerika ini adalah jawaban atas latihan Tentara Pembebasan Rakyat China pada awal bulan ini.
Di sisi lain, China tak terima dengan tuduhan ini. Kemenenterian Pertahanan China menegaskan, latihan militer yang dimulai dari 1-5 Juli 2020 adalah upaya untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan. Selain itu, latihan militer juga berfungsi untuk menjaga perdamaian dan kedaulatan negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: