Kredit Foto: Twitter/DrPeckPNP
Menurut al-Joufan, pada jam 9 pagi, anak itu kehilangan kesadaran, dan staf medis menemukan bahwa dia tidak bernapas dan melakukan CPR.
“Saya kemudian datang ke rumah sakit dan meminta dokter spesialis untuk datang. Dia melakukan X-ray yang menunjukkan bahwa penyumbatan saluran napas di salah satu paru-paru, menurut ahli radiologi," tuturnya.
"Ketika kondisi anak itu memburuk, saya meminta agar ia dipindahkan ke rumah sakit spesialis di Riyadh untuk menyelamatkan hidupnya. Permintaan itu disetujui lebih awal, tetapi kami duduk di rumah sakit menunggu ambulans yang tidak mencapai bagian darurat sampai satu jam kemudian," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa bahkan pada saat itu, mereka menunggu anak itu diangkut, tetapi dia tidak pernah dibawa ke rumah sakit di Riyadh karena dia dinyatakan telah meninggal.
Al Jaoufan kemudian mengajukan formulir yang meminta penyelidikan tentang penyebab kematian anak yang tak terduga itu dan prosedurnya diikuti ketika staf medis menangani kasus keponakannya.
"Saya menunggu hukuman dari orang yang bertanggung jawab atas kematian anak itu," kata al-Joufan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: