Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta membawa sejumlah pengurus partainya ke Istana Negara menemui Presiden Joko Widodo. Mereka bertemu untuk silaturahim setelah pemerintah mengesahkan Partai Gelora lewat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Kami meminta pertemuan ini setelah kami dari Partai Gelora resmi sebagai partai politik telah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham. Sehingga kami merasa perlu melakukan silaturahim pertama kali dengan Bapak Presiden," kata Anis usai pertemuan, Senin 20 Juli 2020.
Baca Juga: Bang Fahri Ngoceh Soal Darah Segar Pemimpin Baru, Maksudnya?
Anis yang juga mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memboyong sejumlah kader yang dulu dipimpinnya masuk ke Gelora. Saat bertemu Jokowi, terlihat Fahri Hamzah merapat ke Istana, Mahfudz Siddiq yang merupakan rekan sejawatnya semasa di PKS, dan Deddy Mizwar yang dahulunya merupakan politikus Partai Demokrat.
Anis Matta menyampaikan, laiknya partai baru, Gelora bakal bersafari politik ke sejumlah petinggi lembaga negara lainnya dan partai politik yang ada di Indonesia.
"Silturahim seperti ini harus kita lakukan sebagai kewajiban moral, terutama di saat kita menghadapi krisis besar seperti yang kita alami. Pandemi telah berkembang menjadi krisis ekonomi, mudah-mudahan, In Syaa Allah tak berkembang jadi krisis sosial dan politik," tuturnya.
Di depan Jokowi, Anis Matta mengatakan, Partai Gelora mengenalkan sejumlah kader inti. Di antaranya Fahri yang menjabat wakil ketua umum, Mahfudz selaku sekretaris jenderal, Bendahara Umum, Achmad Rilyadi, dan kader-kader muda Gelora ke Kepala Negara.
"Jadi ini silaturahim dengan jajaran pimpinan DPN," ujar dia.
Sebelumnya, Fahri Hamzah dikenal politikus yang sangat kritis terhadap kebijakan Presiden Jokowi. Bahkan, ia bersama Fadli Zon pernah dikenal sebagai Wakil Ketua DPR RI yang berbagi peran sebagai oposisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat