Riset baru menunjukkan apa yang tersembunyi di planet eksasurya yang dijuluki mini-Neptunus. Penelitian baru menunjukkan bahwa para astronom kemungkinan salah besar mengenai kelas planet ekstrasurya yang mereka sebut mini-Neptunus.
Mini Neptunus yang dianggap sebagai planet eksasurya yang lebih kecil (hanya sekitar 2,4 jari-jari Bumi) dibandingkan raksasa gas seperti Neptunus. Dunia ini mungkin sebenarnya adalah planet ekstrasurya berbatu yang tertutupi oleh samudra-samudera tebal yang teriradiasi. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di Laboratoire d'Astrophysique de Marseille.
Baca Juga: Astronom Usulkan Cara Baru Cari Planet Kesembilan, Bagaimana?
Dilansir di Futurism, Selasa (21/7/2020), penelitian ini dipublikasikan bulan lalu di The Astrophysical Journal Letters. Penelitian ini akan meruntuhkan penghalang antara dua kelas planet ekstrasurya yang sebelumnya dianggap para astronom benar-benar terpisah.
Mempelajari planet ekstrasurya cenderung melibatkan sedikit tipu daya. Para peneliti menggunakan berbagai teknik pencitraan untuk mencari tahu hal-hal seperti kepadatan dunia, komposisi kimia, dan apakah planet itu memiliki atmosfer.
Dalam kasus mini-Neptunus, sebagian besar berasumsi bahwa kepadatan dan massa mereka yang rendah berarti dilapisi dalam atmosfer yang tebal dan berumput. Sebaliknya, menurut penelitian, beberapa mungkin memiliki lautan cairan superkritis yang sangat bertekanan dan dipanaskan yang telah diradiasi oleh efek rumah kaca yang kuat.
Lautan, seperti atmosfer raksasa gas, dapat menjelaskan kepadatan rendah dan massa planet ekstrasurya.
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics menemukan bahwa samudra teriradiasi yang sama dapat juga ada pada planet ekstrasurya "super-Bumi" yang sedikit lebih kecil dan berbatu. Ini karena lingkungan mereka mampu memiliki efek rumah kaca yang sama kuatnya dengan mini-Neptunes.
Banyak perhitungan mereka masih perlu diuji dan diverifikasi melalui lebih banyak pengamatan tentang planet ekstrasurya. Tetapi jika temuan ini bertahan, ini menunjukkan bahwa berbagai dunia di luar sana bisa jauh lebih mirip daripada yang kita duga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: