Selain berkompetisi di sektor ojek online dan layanan berbasis aplikasi, Gojek dan Grab bersaing ketat menjadi investor di platform pembayaran digital, LinkAja.
Itu merupakan informasi yang berasal dari narasumber yang memahami hal tersebut, seperti yang Warta Ekonomi kutip dari KrAsia, Sabtu (25/7/2020).
"Untuk Gojek, ini tentang mengalahkan Grab. Jika Ovo dan Dana bergabung, mereka bakal lebih unggul dari Gopay," ujar salah satu dari empat sumber.
Baca Juga: Kasus Pewaris Tahta Huawei: Pengacara Desak Hakim Tampilkan Bukti
Baca Juga: Pengamat Bela Grab: KPPU Gak Paham Ekonomi Digital
Pernyataan itu merujuk pada potensi konsolidasi dua pesaing Gopay; yang pada akhirnya jadi salah satu pemicu Gojek melebarkan sayap di sektor pembayaran.
Sumber yang sama berujar, "tawaran terbaik bakal mendapat invetasi yang diidamkan."
Saat ini, tampaknya telah menyajikan harga yang lebih tinggi. Sementara itu, Gojek menawarkan sejumlah bentuk pertukaran saham. Selain dua perusahaan itu, SEA Group, induk perusahaan Shopee, juga tertarik dengan penawaran; menurut satu sumber.
Sayangnya, Grab, Gojek, dan LinkAja menolak berkomentar.
LinkAja merupakan layanan dompet digital terintegrasi yang mendapat dukungan dari Telkomsel, Bank Mandiri, BRI, BNI, pertamina, hingga Jiwasraya. Saat ini, LinkAja sedang dalam proses menghimpun dana baru; menargetkan 200 juta dolar AS dalam putaran Seri B.
Diskusi antar pihak tengah berjalan. Namun, LinkAja hanya mempunyai periode yang sempit. Sebab, perusahaan berpotensi kehabisan uang pada kisaran September-Oktober.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna