Di sisi lain, PHE juga terus berkoordinasi dengan konsumen dan SKK Migas untuk mengoptimalkan penyerapan dan penyaluran gas ditengah tantangan penurunan demand. Hal tersebut juga menjadi faktor yang mendorong meningkatnya penyerapan gas di Blok Jambi Merang maupun Blok Tomori.
Anak usaha lain, yakni PHI, PEP, dan PIEP mencapai realisasi produksi berturut-turut sebesar 99% (745 MMSCFD), 94% (876 MMSCFD), dan 91% (277 MMSCFD).
Baca Juga: Cadangan Migas Tinggal Hitungan Tahun, Bos Pertamina Lirik Sumur
Fajriyah menambahkan, anak perusahaan hulu migas Pertamina telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperkuat ketahanan energi dengan menambah produksi sekaligus memperkuat cadangan migas. Ke depannya, upaya menjaga dan meningkatkan produksi ini akan terus diperkuat, melalui pengeboran sumur, workover, perawatan sumur, serta menjaga keandalan fasilitas produksi demi menghindari unplanned shutdown dalam rangka mencapai target produksi 2020.
“Hingga triwulan 2-2020, meskipun dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi biaya dan efisiensi, Pertamina berhasil melakukan pengeboran eksploitasi sebanyak 138 sumur dan pekerjaan workover sebanyak 312 sumur,” tambah Fajriyah.
Selain eksploitasi, Pertamina juga terus mengintensifkan kegiatan eksplorasi. Kabar terbaru dan membanggakan datang dari PEP dengan penemuan sumber daya migas baru di Cekungan Jawa Barat, tepatnya di sumur Akasia Prima-1 (AKP-1). Sumur AKP-1 ditargetkan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon dengan potensi sumber daya prapengeboran (P50) sebesar 75 MMBO (juta barel minyak) dan 10,3 BCFG (miliar kaki kubik gas). Penemuan ini melengkapi kesuksesan PEP sebelumnya dalam menemukan cadangan gas sebesar 333,6 BCFG dari eksplorasi di sumur Wolai-002 di Sulawesi Tengah pada triwulan 1-2020.
“Masih dalam rangkaian kegiatan eksplorasi, per Juni 2020 Pertamina telah berhasil melakukan Survei Seismik Laut Regional 2D di lautan terbuka terbesar di Asia Pasifik sepanjang 27.576 km atau lebih dari 91% dari target 30.000 km. Upaya ini diharapkan dapat menemukan cadangan migas baru yang menjadi giant discovery bagi Indonesia,” tutur Fajriyah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Lestari Ningsih