Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beragam Komentar Sri Mulyani Soal Utang Indonesia: Jangan Benci!

Beragam Komentar Sri Mulyani Soal Utang Indonesia: Jangan Benci! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat pada Mei 2020. Tercatat, ULN sebesar US$404,7 miliar atau naik 4,8% dibandingkan April 2020 sebesar US$400,2 miliar.

Bank Indonesia mencatat, tumbuhnya utang dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN pemerintah maupun swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi rupiah.

Baca Juga: ULN Hampir Rp6.000 Triliun, Rizal Ramli Sarankan Pemerintah...

Naiknya utang kerap menjadi sorotan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Tak jarang masyarakat menuding pengelolaan uang negara tak becus karena utang yang terus membengkak.

Sri Mulyani pun angkat suara soal tudingan tersebut. Menurutnya, seluruh negara di dunia juga memiliki utang tak hanya Indonesia.

Berikut adalah fakta mengenai utang dan komentar Sri Mulyani yang dirangkum Okezone, Senin (27/7/2020):

1. Tak Usah Benci Utang

Menteri Keuangam Sri Mulyani menilai alangkah baiknya bila ada pihak yang mengkritisi soal utang pemerintah. Dirinya pun siap menjelaskan dan berdebat dengan narasi yang baik dan jangan menggunakan nada-nada kebencian dan kasar.

"Karena kalau bicara policy utang, bisa debat, enggak usah benci-bencian. Apalagi sampai bilang-bilang bahasa yang kasar, menurut saya enggak perlu," kata wanita yang karib disapa Ani dalam Instagram pribadinya.

2. Fungsi Utang

Dia menyebut, seluruh pihak yang tak setuju dengan kebijakanya agar melihat fungsi utang itu untuk pembiayaan apa saja.

"Jadi mari melihat semua aspek. Jadi enggak ada benci, apalagi ngomongnya kasar-kasar. Menurut saya itu enggak bagus. Itu menunjukkan adab sopan santun dan keimanan agama Anda," ujarnya.

3. Tambal Anggaran Infrastruktur

Dia menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk melalukan utang karena untuk menambah anggaran belanja negara yang digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.

"Kalau utangnya membuat infrastruktur kita menjadi baik, ya tidak ada masalah. Kalau enggak utang, berarti kita menunda semua kebutuhan infrastruktur untuk masalah pendidikan dan kesehatan. Jadi anak-anak menjadi kurang gizi, tidak sekolah, dan miskin," ujarnya.

4. Semua Negara Berutang

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, mayoritas negara di dunia memiliki kebijakan untuk berutang. Bahkan, negara Islam sekalipun melakukan kebijakan serupa demi menjalani program negaranya.

"Di seluruh dunia negara juga berutang, coba dicek aja. Semua negara Islam di dunia, semuanya juga berutang," katanya dalam akun Instagram pribadinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: